BAB 35

141 26 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Larisa masih mengatur nafasnya dan deguban jantungnya karena beberapa menit ia melayang di udara. Apalagi ia melayang terbang hanya dengan di peluk oleh Ethan.

"Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Ethan yang hendak memastikan keadaan istrinya.

"Apakah aku terlihat baik-baik saja?? Kau tidak lihat wajahku pucat begini? Apakah tidak punya jalan lain untuk datang kesini sampai kau membawaku terbang seperti itu.." jawab Larisa yang tiada hentinya mengomel.

"Maaf.. tapi hanya itu jalan satu-satunya untuk datang kesini tapi sudah aku katakan padamu bukan.. kalau jalan menuju kesini itu tidak mulus.." ujar Ethan.

"Oke baiklah.. aku hanya harus membiasakan diri akan hal itu.. tapi tolong bisakah kau mengatakannya terlebih dahulu sebelum membawaku terbang seperti tadi.. setidaknya aku bisa mempersiapkan mentalku.." jawab Larisa.

Ethan lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya persis seperti anak kecil. Hal itu membuat Larisa mengerutkan keningnya saat melihat responnya Ethan.

"Kenapa dia terlihat seperti bocah lima tahun.." gumam Larisa dengan nada rendah.

"Aku mendengarnya Risa.." ujar Ethan.

"Apa? Kau dengar apa?" Tanya Larisa kaget.

"Kau bilang aku bocah lima tahun bukan.." jawab Ethan.

"Hahahaha aku hanya bercanda.." ujar Larisa sambil tertawa kikuk.

Lalu Larisa langsung berjalan menuju ke kolam pemandian air panas. Uap panas terlihat mengudara di sekitar kolam. Mata Larisa terlihat begitu bahagia setelah menemukan air hangat. Meski keadaan sekitar cukup dingin Larisa tidak perduli karena ia sudah menemukan air hangat di depan matanya.

Baru saja Larisa ingin menginjakkan kakinya ke dalam kolam. Larisa langsung terkaget melihat Ethan sudah ada di dalam kolam sambil menyodorkan tangannya.

"Pegang tanganku Risa.." ujar Ethan.

Larisa mau tidak mau menyambut uluran tangannya Ethan. Larisa pun takut jika sewaktu-waktu bisa saja ia terpeleset jatuh jika tidak berpegangan.

"Terima kasih.." ujar Larisa.

"Sudah seharusnya bukan?" Jawab Ethan.

Larisa langsung berendam di dalam kolam air panas. Ia merasakan kehangatan di seluruh tubuhnya. Rasa dingin yang ia rasakan langsung sirna menghilang tanpa jejak.

"Apakah kau menyukainya?" Tanya Ethan.

Larisa hanya menganggukkan kepalanya karena terlalu menikmati ia sampai memejamkan kedua matanya. Ethan diam-diam tersenyum sambil menatap Larisa yang sedang memejamkan matanya.

Charlotte sejak tadi sibuk mencari Larisa di mansion namun ia tidak menemukannya. Mansion yang terlalu besar membuatnya bingung dimana letak kamarnya Larisa.

"Tidak bisakah mansion ini diperkecil? Atau ada peta yang bisa aku gunakan untuk menjelajahnya.. kenapa aku hanya berputar-putar tapi tidak menemukan kamar Larisa dari tadi.." gumam Charlotte kesal.

Kamar Ethan hanya bisa di masuki dan dilihat hanya Ethan dan Alfred. Sedangkan pelayan pun tidak diperbolehkan untuk masuk. Apalagi manusia biasa seperti Charlotte. Alasan kenapa Larisa bisa masuk kedalamnya semua itu hanya karena Ethan lah yang memberi izin untuk hal itu.

Pelayan yang baru saja memulai pekerjaan datang berjalan melewati lorong. Saat Charlotte melihatnya ia langsung pergi menuju pelayan untuk menanyakan dimana keberadaan putrinya.

"Bisakah kau menolongku?" Ujar Charlotte.

"Bantuan apa yang nyonya inginkan?" Jawab Pelayan.

"Aku ingin bertemu dengan putriku tapi aku tidak bisa menemukan kamarnya.. bisakah kau membawaku kesana?" Ujar Charlotte.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang