JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Larisa masuk ke dalam rumah untuk meletakkan barang-barangnya namun semua perabotan masih tertutup dengan kain putih.
"Jadi aku harus membereskan ini semua? Sendirian? Haruskah aku meminta bantuan dengan pelayan di mesion besar itu? Sungguh aku tidak sanggup melakukannya sendiri.." gumam Larisa sambil mengacak pinggang.
Karena tidak sanggup membersihkan rumah itu sendirian Larisa memilih untuk membersihkan kamar tidurnya dahulu. Ranjang pun terlihat tertutup kain putih dan juga perabot-perabot lainnya.
"Bukankah aku sungguh berani tinggal dirumah ini hanya sendirian saja seperti ini?" Gumam Larisa geleng-geleng kepala.
Ia pun langsung membereskan ranjangnya dahulu yang terpenting saat ini adalah tempat untuknya tidur. Sedangkan untuk pakaiannya ia biarkan berada di koper.
Setelah selesai membereskan ranjang Larisa langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Menatap langit-langit kamar yang terlihat sudah tua karena memang rumah itu sudah ada sejak tiga generasi.
"Semoga tidak ada hantu dirumah ini.. jika ada itu hanya akan menggangguku saja untuk fokus soal novelku.." gumam Larisa.
Mendadak ada suara kretak-kretek dari luar rumah, Larisa pun kaget ia beranjak dari ranjangnya berjalan perlahan untuk melihat apa yang menyebabkan suara-suara itu muncul.
Saat Larisa membuka pintu jendela kamarnya suasana terlihat begitu gelap hanya ada lampu di ujung dekat jalan yang hidup. Tiba-tiba Larisa kaget melihat sesosok yang tiba-tiba berlari kencang. Namun ternyata itu ada kijang yang berlari ke arah mansion besar itu.
"Fiuuuhhh.. aku fikir ada seseorang ternyata hanya hewan liar.." gumam Larisa lega sambil mengelus dadanya.
Ia pun pergi beranjak kembali ke ranjangnya namun mendadak perutnya merasa lapar. Beruntungnya sebelum berangkat Larisa sudah berbelanja makanan untuknya selama satu minggu. Jadi selama satu minggu ini Larisa tidak perlu pusing soal makannya.
Mendadak Larisa meneteskan air matanya saat memakan sandwich yang dibuatkan oleh ibunya. Sebelum Larisa berangkat Charlotte membuatkan Larisa sandwich kesukaannya. Larisa langsung mengingat saat-saat kebersamaannya dengan Dean mantan kekasihnya. Hubungannya dengan Dean sudah lebih dari sekedar pacaran karena Larisa berniat menikahi Dean dalam waktu dekat.
Namun saat Larisa ingin memberi kejutan kepada Dean untuk ulang tahunnya. Larisa malah yang mendapatkan kejutan itu sendiri.
"Dean apa yang kau lakukan.." teriak Larisa.
Dean yang sedang asyik dengan aktivitasnya langsung menghentikannya. Ia menoleh ke arah belakang dan ia temukan kekasihnya sedang memergokinya sedang selingkuh.
"Risa...kau disini?" Ujar Dean.
"Iya aku disini.. kenapa? Kau terkejut atau kau tidak menyangka kalau aku tiba-tiba datang seperti ini.. aku berfikir dengan sengaja aku berbohong ada keperluan penting yang harus aku lalukan untuk membuat kejutan bodoh ini.. namun ternyata malah aku yang diberi kejutan.." jawab Larisa dan langsung pergi meninggalkan apartemennya Dean.
Dean buru-buru mengambil pakaiannya dan memakainya tanpa memperdulikan selingkuhannya yang masih dalam keadaan telanjang.
"Dean jangan pergi.. kumohon... jangan tinggalkan aku sendirian seperti ini..." teriak Selingkuhannya Dean.
Namun Dean tetap tidak perduli ia pergi untuk mengejar Larisa yang sudah berada di dalam lift.
Dean terlihat panik dan merasa bersalah kenyataannya Dean tidak ingin melakukan hal itu namun ia mulai tergoda dengan wanita lain semenjak Larisa selalu menolak saat Dean ingin berhubungan intim.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE : ETHAN [END]
VampireMenjadi seorang penulis membutuhkan imajinasi yang cukup. Semenjak di khianati oleh kekasihnya Larisa tidak bisa fokus menulis seakan-akan inspirasi dan imajinasinya menghilang bersama dengan cintanya yang hilang. Berniat mencari inspirasi untuk nov...