[01] Gisha

423K 19.9K 1.3K
                                    


Mat maleeemm🌃

Huhu, aku kambekkkk with new story💛

Seneng gak?

Moga suka🥺💛

Yuk ramein kolom komentar nya!

Cukup sgtuu aja pembukaan nya

Yuk baca yukk

.
.
.
.

Happy Reading
🌻🌻🌻

Suara teriakkan beberapa orang yang tengah beradu bogem dan juga tendangan itu terdengar begitu jelas.

Bughh

Bughh

Bughh

Krakk

"Anjing!" Pekik seseorang kala tangannya dibuat patah oleh sang lawan.

Cowok itu terus meringis sakit sekaligus linu. Tangannya jadi susah digerakkan, dan juga terasa lemas. "Anjing lo El!"

Sementara sang pelaku hanya tersenyum miring. "Hm? Sakit?" Tanyanya meledek. Matanya menatap begitu puas saat melihat musuhnya yang sudah terduduk di aspal seraya memegang lengan kanannya.

"Masih untung gue patahin tangan kanan lo, kalo tangan kiri kan berabe. Nanti lo gak bisa cebok lagi." Ucap El diiringi kekehan kecil.

"Bangsat!"

El tak melunturkan senyuman miringnya. Cowok itu beralih menatap sekitarnya. Beberapa saat, El berjalan menjauh diikuti beberapa teman-temannya yang lain.

"Terbukti kan, SMA Cempaka gak ada apa-apanya dibandingkan SMA Antariksa. Mending lo tawuran sama anak SMP aja sana," El berucap meledek. "Meskipun gue yakin kalian tetep kalah." Lanjutnya meledek.

Setelahnya mengucapkan kalimat terakhirnya, El dan teman-temannya pergi menjauh meninggalkan tempat tersebut.

-o0o-

El dan teman-temannya berjalan angkuh menuju area kantin. Meski jam belum menunjukkan waktu istirahat, cowok itu tak peduli. Yang jelas, sekarang perutnya lapar dan menginginkan sesuatu untuk dimakan.

Mereka berlima duduk di bangku yang memang sudah menjadi tempat biasa mereka duduk. Setelah memesan makanan, mereka langsung menikmatinya dengan lahap.

"Anjir pedes!" Pekik Neron. Sungguh sial, ia yang tak suka pedas malah merasakan makanan sepedas ini. "Ini punya siapa dah?" Tanyanya seraya menggeser satu piring nasi goreng ke tengah meja, lalu dengan cepat meraih minuman yang ia pesan.

"Kek nya punya gue deh. Punya gue soalnya gak pedes." Sahut Delon-kembaran Neron.

"Bangke!" Umpat Neron kesal. Dengan cepat, tangannya menukar nasi goreng miliknya dengan nasi goreng milik abangnya yang berbeda tujuh menit itu.

Bukannya kesal karena mendengar umpatan adiknya, Delon malah tersenyum puas. Tidak tau saja Neron, jika dirinya yang sengaja menukar nasi goreng miliknya dengan nasi goreng Neron. Rencananya berhasil ternyata.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang