[55] Sama-sama Pencemburu

63.1K 7.9K 253
                                    

.
.
.

...

-Happy Reading-🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

Gisha baru saja pulang dari rumah Rian. Ia sudah meluruskan masalah ini dengan Rian. Tentang Ghea yang menipu mereka dengan mudahnya.

Rian sempat tak habis pikir. Ia memang mencintai Ghea pada saat berpacaran dengan Sesil. Tapi ia tidak sampai cinta mati dengan gadis itu hingga rela melakukan apapun demi Ghea. Tidak! Rian masih punya akal sehat.

Gisha pun menjelaskan dari awal bagaimana skenario yang dibuat Ghea untuk memisahkannya dengan El. Rian sempat emosi saat mendengar nya, tapi Gisha mencoba menenangkan cowok itu.

Gisha juga memberitahukan bahwa ia sempat bertemu Sesil kemarin. Namun, ia tidak memberitahu alamat rumah Sesil karena dirinya juga tidak tahu.

Waktu menunjukkan pukul 3 sore. Hari ini, Gisha sama sekali belum bertemu dengan El. Ia terlalu sibuk menguruskan masalah ini.

El pun tak ada menghubungi. Mungkin sama-sama sibuknya. Gisha tidak akan menuntut El untuk selalu menghubunginya setiap saat. Asal cowok itu memberikan kabar setiap hari.

Gisha menekan ikon telpon untuk menghubungi nomor El. Setidaknya ia harus bertukar kabar dengan kekasihnya itu sekarang.

"Halo."

"Halo, kenapa?"

"Lo gak kemana-mana?"

"Gue lagi di cafe sama yang lain."

"Temen-temen lo?"

"Iya. Lo udah makan? Gue tadi gak ngabarin Lo, soalnya mereka udah Dateng ke rumah pagi banget. Tiba-tiba ngajak sunmori."

"Udah makan kok. Terus sekarang, lagi di cafe mana?"

"Yang Deket taman."

"Ok—"

"—El lagi telponan sama siapa?"

Tanpa pikir panjang, Gisha langsung mematikan sambungan itu.

Sorot matanya menatap lurus ke depan. Handphone miliknya dilempar begitu saja ke ranjang.

Ia hapal betul suara barusan. Suara gadis yang ada ditelpon tadi.

Suara itu jelas milik Hani. Dan jika benar itu suara Hani, berarti El tengah bersama gadis itu? Jalan bersama begitu?

Rasa sesak mulai mendera. Gisha sebisa mungkin menormalkan nafasnya, berusaha tetap tenang.

Tidak, bisa saja mereka tidak sengaja bertemu. Gisha tidak boleh berburuk sangka. El tidak mungkin dengan sengaja jalan bersama Hani. Gisha sangat mengetahui bagaimana El menolak kehadiran Hani.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang