.
.
.-o0o-
Jangan pernah mengusik ketenangan seorang GALAKSA.
-o0o-
.
.
.-Happy Reading-
🌻🌻🌻
"Gue ijin dulu hari ini, Gal."Entah sudah ke berapa kalinya, Gisha mencoba untuk membuat cowok itu mengerti dengan kata-katanya.
"Mau ngapain dirumah Sha. Lo juga gak bakalan guna dirumah." Balas El.
Doa dan harapan Gisha memanglah terkabul. Hari ini, entah bagaimana bisa, Tante Fara dan suaminya berkunjung kerumahnya. Tentu kedatangannya membuat Gisha senang. Apalagi Friska juga menyuruhnya untuk tidak berangkat sekolah hari ini.
Mereka memang sangat jarang bertemu. Mungkin sekitar 4 bulan atau bahkan sampai 6 bulan sekali mereka bertemu. Meski Fara masih berada di daerah dengan negara yang sama, tapi nyatanya bukan jarak yang menghambat pertemuan mereka. Melainkan kesibukan.
Fara memiliki beberapa restoran dan butik di Bali, maka dari itu, wanita berusia 34 tahun itu sangat sibuk. Suaminya-Reno, pun sama sibuknya. Dan kesibukan itu membuat mereka susah untuk bertemu.
Gisha menghembuskan nafasnya sabar. "Gue gak perlu ngapa-ngapain, gue cuma mau kangen-kangenan sama Tante gue."
Dengan kesal, El melepas helm nya, kemudian menatap gadis itu kesal. "Sekolah Sha." Tekannya.
Ingin rasanya Gisha memaki cowok dihadapannya ini. Benar-benar pemaksa! Lagipun, kenapa El sangat ngebet ingin dirinya pergi sekolah.
"Mending sekarang, lo berangkat ke sekolah. Sebelum bel masuk bunyi."
El tak mempedulikan perkataan Gisha. Cowok itu malah turun dari motornya dan berdiri didepan Gisha.
Gisha sedikit tercekat dibuatnya. Matanya bergerak gusar kala merasakan tatapan El yang semakin menghunus, seolah siap untuk memakannya hidup-hidup.
"Gak. Lo ikut gue sekolah." Ujar El tegas.
Tatapan kesal Gisha kini sedikit berkurang. "Gak bisa Gal, Tante gue disini gak bakalan nginep. Jadi pasti kalo gue sekolah, gue gak bakalan punya banyak waktu sama Tante gue." Gisha mencoba memberi pengertian.
Gisha tak berbohong. Fara memang mengatakan demikian padanya, maka dari itu pula Friska menyuruhnya untuk tidak berangkat sekolah hari ini.
Rasa kasian Gisha rasakan sekarang. Melihat betapa Kekeuh nya El yang ingin dirinya ikut ke sekolah, membuat Gisha sedikit kasian pada cowok itu.
Meski niat awalnya ia ingin menghindari El, tapi sekarang mungkin niatnya sedikit goyah. Terhitung sudah hampir 1 jam El menyuruhnya untuk pergi sekolah.
Percaya tidak percaya, El datang ke rumah Gisha tepat pada pukul 6 pagi. Mungkin saking takutnya jika Gisha berangkat lebih dulu ke sekolah tanpa nya.
"Jangan maksa dong, Gal! Lo bukan siapa-siapa gue!" Ucap Gisha terlampau kesal.
El tersenyum miring mendengar ucapan Gisha. Lagi-lagi gadis itu mengucapkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan. Jujur, El benar-benar benci kala mendengarnya.
"Oke, fine! Untuk sekarang, gue ijinin Lo gak sekolah. Kalo besok gak sekolah, gue seret lo nyampe sekolah." Ancam El.
Gisha bergidik ngeri mendadak. Diseret? Sampe sekolah? Apakah cowok itu tidak punya hati? Meski sebenarnya Gisha tau jika itu hanya sebuah ancaman, namun tetap saja dirinya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSA [End/Terbit]
Teen Fiction"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo pacar gue! Dan lagi, Siapa yang lo maksud Galak?" Tanya El tak mengerti. "Elo lah! Nama lo kan Galaksa!" El sontak berdecih kesal. "Anj-" "A...