-o0o-Good girl.
Galaksa El Grady.
-o0o-
.
.
.Happy reading
🌻🌻🌻Entah hanya kebetulan atau doa ketiga gadis tadi memang dikabulkan Tuhan. Ajaibnya, doa yang mereka harapkan tadi terkabul dan menjadi kenyataan!
Tentu hal itu membuat mereka memekik senang. Takdir sedang berpihak pada mereka.
Saat ini, Gisha tengah menunggu angkot lewat. Sementara Vinda dan Sesil sudah lebih dulu pulang. Kenapa tidak pulang bersama? Jawabannya adalah karena rumah mereka berbeda arah.
Area sekolah sudah cukup sepi sekarang. Hanya beberapa siswa yang masih berlalu lalang.
Mata Gisha sedari tadi terus fokus pada jalanan. Kemana angkot-angkot yang biasanya lewat ini? Kenapa sedari tadi tidak ada yang lewat? Bahkan jika dihitung, Gisha sudah berdiri disini sekitar 20 menit.
"Angkot mana sih? Ih gue kan pengen pulang! Pengen tidur! Ih kesel!" Gerutunya.
Gisha menatap bingung kala melihat banyak motor yang akan masuk menuju area sekolah. Semua pengendara nya laki-laki. Tapi yang membuat Gisha bingung adalah, seragam batik yang mereka kenakan.
Gisha sudah hapal betul warna dan corak seragam batik SMA Antariksa. Dan setaunya tidaklah seperti itu. Lalu, mereka siapa?
Telinganya menangkap sebuah suara seperti pecahan kaca. Matanya sontak membulat kala melihat beberapa pengendara yang sudah turun dari motor mereka dan berdiri tepat didepan gerbang.
Suara pecahan kaca itu berasal dari seorang cowok yang melempar batu dengan ukuran cukup besar ke area sekolah. Sialnya, batu itu malah mengenai kaca bangunan sekolah.
Mendadak, jantung Gisha berdetak cepat. Ia sudah paham dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Jantungnya semakin berdetak tak karuan karena mengingat jarak ia berdiri dan gerbang sekolah cukup dekat.
Dapat dilihatnya dari sini jika ada seorang siswa sekolah nya tengah dikeroyok oleh cowok-cowok itu.
Gisha tercekat. Keringat mengalir dari pelipisnya. Kakinya mendadak kaku untuk digerakkan. Sial sekali dirinya hari ini!
"WOII!! LO ANAK SINI KAN?!!"
Gisha terlonjak kaget saat seorang cowok diantara mereka berteriak seraya menatapnya.
Merasakan sinyal bahaya, Gisha lantas mundur beberapa langkah hingga akhirnya gadis itu berbalik dan berlari menuju ke arah belakang sekolah.
Jika situasi seperti ini, Gisha yakin, warga sekitar pun tidak akan ada yang melerai. Apalagi jika ada yang membawa benda tajam.
Pikirannya semakin kalut. Sedikitnya siswa disekolah saat ini, membuat ia takut jika bangunan sekolah nya akan dihancurkan oleh para cowok-cowok tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSA [End/Terbit]
Fiksi Remaja"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo pacar gue! Dan lagi, Siapa yang lo maksud Galak?" Tanya El tak mengerti. "Elo lah! Nama lo kan Galaksa!" El sontak berdecih kesal. "Anj-" "A...