Extra part [2]

79.7K 8.3K 866
                                    

.
.
.
...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"Udah semuanya."

Mata cantik itu menatap lega pada barang-barang didepannya. Sudah tertata rapi dan bersih. Hanya tinggal pulang saja.

Perlahan, tubuhnya berbalik dan bersiap untuk pergi. Namun, dering telpon dari tas nya membuat langkahnya terhenti.

Tangannya bergerak untuk mengambil handphone miliknya dalam tas, lalu setelahnya melihat siapa orang yang menelponnya. Kemudian, saat sudah mengetahui si penelepon, tanpa menunggu lama gadis itu langsung mengangkatnya.

"Halo."

"Iya, ini mau pulang."

"Hem, tunggu aja diparkiran."

"Iya ih bawel!"

Sekiranya, jawaban-jawaban itu keluar dari bibir tipis Gisha saat tunangannya menghubungi nya.

Ia kemudian kembali menyimpan handphonenya dalam tas dan berjalan keluar.

Matanya tak pernah berhenti untuk menatap pemandangan disekitarnya. Banyaknya orang berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing.

Tak ada seorang pegawai pun yang terlihat santai di jam seperti sekarang. Semuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Saat tengah santai menikmati pemandangan didepannya, Gisha kembali teringat dengan tunangannya itu. Tak ingin membuatnya menunggu lama, Gisha pun bergegas keluar dari gedung besar nan tinggi itu.

Sampai di parkiran, matanya menatap sekeliling. Mencari satu mobil dimana El berada.

Tak lama, Gisha berjalan ke arah mobil di pojok parkiran. Sudah dipastikan itu mobil tunangannya, Gisha sudah hapal betul.

"Lama banget."

Kalimat itu menjadi kalimat pertama yang Gisha dengar saat memasuki mobil. Gisha hanya berdecak kesal sebagai jawabannya.

"Kan udah gue bilang, gue beresin meja dulu."

Terdengar helaan nafas kasar dari mulut El. Cowok itu menyodorkan air mineral miliknya pada Gisha. "Ngapain pake diberesin? Biarin aja, nanti juga ada yang pake lagi."

Gisha meminum air tersebut beberapa tegukan. Lalu kemudian kembali menutup tutup botol setelahnya. "Justru karena itu. Gue beresin supaya pegawai baru yang nanti pake gak perlu repot-repot beresin." Jawabnya.

El menggeleng pelan. Ia lalu mulai fokus pada kegiatan menyetirnya.

"Gue bakalan kangen kerja nanti." Celetuk Gisha.

El melirik sejenak, kemudian satu tangannya mengusap rambut Gisha pelan. "Lo tau gue gak bakalan ijinin."

Gisha mendengus. Meski sebelumnya sudah membicarakan hal ini dengan El, tetap saja ia merasa kesal.

Tinggal beberapa hari lagi, dimana keduanya akan melaksanakan akad sekaligus resepsi pernikahan. Semuanya sudah dipersiapkan sedari awal. Pernikahan ini akan digelar dengan begitu banyak kebahagiaan.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang