.
.
.
...
-Happy Reading-
🌻🌻🌻Hening, itulah suasana yang terasa di mobil hitam yang tengah melaju itu. Tak ada obrolan yang menemani, hanya keterdiaman dari kedua insan yang berada didalamnya.
Gisha sedari tadi hanya fokus pada kaca jendela yang berada disampingnya. Ia ingin memulai obrolan dan meminta maaf pada El. Namun sayang, ia terlalu takut untuk itu. Raut wajah El saat ini masih sama seperti tadi, terlihat masih marah padanya.
El pun sama, tak berniat sama sekali membuka obrolan. Ia masih marah pada Gisha, dan untuk sekarang mungkin lebih baik seperti ini dulu. Daripada kembali membuka obrolan yang malah membuat pertengkaran mereka semakin menjadi.
El cemburu. Tentu, bahkan sangat. Melihat Gisha yang terlihat akrab dengan si ketos sok suci itu membuat amarah El terpancing. Apalagi mereka sampai tertawa bersama dihadapannya tadi.
El tau, ia begitu mudah untuk cemburu. Ia juga tidak tahu kenapa bisa bersikap seperti ini. Sebelum-sebelumnya, El tak pernah bersikap seperti ini pada mantan-mantan pacarnya. Hanya pada Gisha.
Mungkin karena El takut Gisha berpaling darinya. El takut gadis itu pergi dan mencari lelaki lain yang lebih baik darinya.
Lagipun, jika dibandingkan, El dan Naufal tentu berbeda jauh. El yang nakal, urakan, sering bolos, tawuran dan juga berulangkali masuk BK. Berbeda 180 derajat dengan Naufal.
Mereka benar-benar berbeda.
Mungkin karena itu juga El dengan mudahnya cemburu tadi. Meski dalam sisi ketampanan ataupun keduitan El jauh lebih baik, tapi dalam hal sikap, El mengaku kalah.
Tak terasa, mobil mewah itu sudah berhenti tepat didepan gerbang rumah Gisha.
El tak berniat melirik sama sekali, ia masih fokus menatap ke arah depannya.
"H-hati-hati dijalan." Ucap Gisha pelan. Lalu kemudian, ia membuka pintu mobil dan menutupnya kembali setelah ia keluar.
Gisha menatap kosong pada mobil El yang mulai pergi meninggalkan kawasan komplek perumahannya.
Se-marah itu kah El padanya? Sampai-sampai cowok itu sama sekali tak berniat untuk membalas ucapannya tadi.
Bahunya merosot, disertai dengan helaan nafas panjang. "Kenapa jadi gini sih!"
-o0o-
"Acaranya udah selesai?"
Pertanyaan itu terdengar beriringan dengan suara pintu ditutup.
Tubuh kekar El berbalik, ditatapnya Syerina yang tengah duduk disofa ruang tamu.
El mendekat, lalu mencium tangan mamah tiri nya itu. "Udah." Jawabnya. "Bunda belum tidur?"

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSA [End/Terbit]
Dla nastolatków"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo pacar gue! Dan lagi, Siapa yang lo maksud Galak?" Tanya El tak mengerti. "Elo lah! Nama lo kan Galaksa!" El sontak berdecih kesal. "Anj-" "A...