[51] Ricuh di Mall

65.5K 7.6K 307
                                    

.
.
.

...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"El, kakak pergi dulu ya. Kata papah jangan main dulu hari ini, jaga rumah aja!" Teriakan keras naura menggema keseluruhan ruang tamu.

"Jarak kita gak jauh kak, lo gak perlu teriak."

"Hehe." Naura tersenyum lebar.

Kepala El menggeleng beberapa kali. "Ya udah cepet berangkat. Entar keburu kemaleman."

Naura mengangguk patuh. Sebelum akan pergi, Naura terlebih dahulu mendekat pada El. Tangannya ia sodorkan tepat didepan wajah adiknya.

El menatap tangan itu bingung. "Apaan? Minta duit? Ya kali sama gue."

"Ck, bukan! Salim."

Ah, El paham sekarang. Akhir-akhir ini Naura memang memiliki kebiasaan baru jika akan pergi. Yaitu selalu menyuruhnya untuk menyalimi tangan kakaknya.

Tak ingin Naura pergi kemalaman, El kemudian menarik tangan itu dan menempelkannya pada keningnya. "Udah kan?"

Naura mengangguk-angguk seraya tersenyum. "Gitu dong, biar kayak adek beneran." Naura cekikikan. Gadis itu kemudian berjalan cepat ke arah pintu utama.

"El, mau nitip gak?"

El berdecak. Kapan perginya kalo kayak gini?
"Gak usah. Udah sana berangkat."

"Okeh!"

Brakk

El menggeleng pelan melihat tingkah kakaknya itu. Semakin hari semakin absurd Saja. Tapi anehnya, El menyukai itu. Sikap Naura yang seperti ini, membuat El merasa lebih dekat dan benar-benar bisa merasakan sosok kakak pada diri Naura.

"Bosen banget." Keluhnya.

Ingin keluar tapi dilarang. Tidak bisa apel malam jika begini.

El menghembuskan nafasnya kasar. Cowok itu menatap tayangan televisi didepannya, tidak ada yang seru. Acara tv sekarang banyak yang tidak jelas.

Beberapa saat El menatap lurus ke arah tv, namun tidak fokus pada tayangannya. Cowok itu tengah memikirkan cara agar tidak bosan sekarang.

Si curut!

El langsung mengambil handphone miliknya setelah mendapatkan sebuah ide. Cowok itu kemudian menelpon salah satu kontak curutnya. Menyuruh mereka untuk kesini.

Setelah selesai menelpon, El kembali menaruh handphonenya. Tinggal menunggu beberapa menit, dan curut-curut itu akan datang.

10 menit berlalu, terdengar suara deru motor yang memasuki pekarangan rumah nya. Tanpa perlu melihat pun El tau jika itu mereka.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang