.
.
.
🚫TANDAI TYPOO🚫
...-Happy Reading-
🌻🌻🌻Setelah acara perkenalan tadi, kini para wanita tengah berada di dapur. Katanya sih, mereka akan memasak untuk makan siang hari ini. Sementara para lelaki, tengah asik mengobrol santai diruang keluarga.
Disela-sela kegiatan memasak, Gisha sedikit bersyukur karena dirinya cukup pandai dalam urusan memasak. Ah, tidak terbayang jika ia sama sekali tidak bisa memasak. Pasti malu nya sampe ubun-ubun.
Gisha harus berterimakasih pada mamah nya karena selalu menyuruhnya untuk membantu memasak saat dirumah.
Makasih mah! Berkat mamah, Gisha jadi gak malu-malu banget!
Ngomong-ngomong, tentang baby Alena, little girl itu sedang bersama ayahnya. Tidak mungkin bukan jika bayi itu berada disini apalagi tanpa pengawasan?
"Sha, bisa iris bawang merah sama bawang putihnya gak?"
Gisha mengangguk, menyanggupi permintaan Devina. "Bisa kak, berapa biji?"
"Emm, bawang merahnya 3, bawang putihnya 1 aja." Ucap Devina.
Gisha mengangguk. Gadis itu mulai melakukan apa yang Devina minta. Mulai dari mengupas dan berakhir mengirisnya tipis. Tak sampai lima menit, Gisha sudah selesai dengan kegiatannya.
"Ini kak."Devina menerima mangkuk kecil berisi bawang itu. "Makasih ya."
Gisha mengangguk seraya tersenyum.
"Gisha, mending kamu ke ruang keluarga aja. Jangan capek-capek. Sekalian sama Rena sama Vina." Titah Sania.
Awalnya Gisha ingin menolak, karena tak enak tentunya jika ia hanya berdiam diri saja. Tapi kemudian, Rena menariknya pergi. Diikuti Devina di belakangnya.
Sampai di ruang keluarga yang ricuh, Gisha awalnya ingin duduk disamping Devina, sekalian bisa sesekali menyentuh bayi menggemaskan itu. Namun sialnya, El malah menariknya agar duduk disamping cowok itu.
"Duduk disini."
Gisha memutar matanya malas setelahnya berdecak pelan. "Gak mau! Gue mau liat baby nya."
Baru saja akan bangkit, namun lagi-lagi El menariknya agar kembali duduk disamping cowok itu.
"Ihh apaan sih?! Gue gak mau duduk disini, mau sama baby nya!"
"Diem, jangan banyak tingkah. Nanti bayi nya sawan liat muka lo, mending duduk disini."
Jika bukan didepan keluarga besar El, sudah dipastikan jika Gisha akan memukul cowok ini sepuasnya. Lagian El itu memang menyebalkan. Selalu saja membuat darah nya naik.
Karena tak ingin membuat keributan, Gisha akhirnya memilih diam. Jika terus memaksa ingin duduk bersama Devina, dan El terus menerus menghalanginya, yang ada suasana malah jadi berisik. Kan kasian baby Alena nya.
Saat sedang asyik mendengarkan obrolan-obrolan keluarga El tentang baby Alena, perhatian Gisha teralih pada seorang bocah yang baru saja datang dengan robot-robotan ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSA [End/Terbit]
Teen Fiction"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo pacar gue! Dan lagi, Siapa yang lo maksud Galak?" Tanya El tak mengerti. "Elo lah! Nama lo kan Galaksa!" El sontak berdecih kesal. "Anj-" "A...