.
.
....
-Happy Reading-
🌻🌻🌻"Inget apa kata gue, jangan urusin urusan orang! Apalagi kalo sampe ngerugiin diri Lo sendiri."
Gisha mengangguk untuk yang kesekian kalinya. Sedari tadi ia belum mengeluarkan suaranya. Hanya mengangguk paham dengan setiap nasihat yang El ucapkan.
"Awas aja lo, kalo sampe kehasut sama omongan mantan sahabat lo itu. Gue ceburin lo ke sungai Amazon."
Gisha mengangguk kembali. Bukannya malas menjawab ucapan El, hanya saja Gisha tengah menikmati saat-saat El tengah menasehatinya. Rasanya menyenangkan kala cowok itu marah karena takut kehilangannya.
El mendengus kala tak mendapat balasan apapun dari Gisha. Cowok itu kemudian berjalan ke arah lemari pendingin untuk mencari minuman yang ia inginkan.
Dibelakangnya, sang kekasih terus saja mengikuti kemanapun El melangkah. Dari mulai ke lemari pendingin, sampai ke deretan makanan ringan.
"Lo mau beli apa?" Tawar El.
Manik Gisha menatap keatas, berlagak layaknya tengah berpikir. "Gak ada. Gue gak mau beli apa-apa."
El berdecak. "Yakin lo? Mending kalo mau beli apa-apa sekarang aja. Ribet kalo nanti harus balik lagi."
"Gak ada. Gue gak mau beli apa-apa."
"Ya udah, ayo ke Kasi—"
"—eh gue mau susu coklat deh."
Tatapan El berubah datar. Gini nih, kebiasaan baru Gisha yang El mulai ketahui.
Mengetahui tatapan datar El, Gisha tersenyum tak berdosa. "Ayo ih, anter!"
El menghembuskan nafasnya jengah. Ia lalu menarik tangan Gisha untuk kembali ke arah lemari pendingin.
"Susunya yang dingin apa yang biasa?""Ya dingin lah."
El kembali melanjutkan langkahnya. Saat tiba di jajaran lemari pendingin, El membuka salah satu diantaranya. Mengambil tiga kotak susu coklat, lalu dimasukan kedalam keranjang yang sedari tadi ia pegang.
"Udah kan?"
"Udah, ayo bayar."
El mengangguk. Ia kembali merangkul Gisha, dan berjalan beriringan menuju kasir.
"Semuanya jadi 136 ribu kak." Ucap kasir.
El meraih dompet yang berada di sakunya. Diambilnya dua lembar uang berwarna merah lalu diberikan pada kasir.
"Mau sekalian sama rokoknya kak?" Tawar kasir.
"Satu bungkus aja."
Kasir itu mengangguk, kemudian mengambil satu bungkus rokok yang berada di rak belakang nya. "Ditambah rokok jadi 161 ribu kak. Ini kembaliannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSA [End/Terbit]
Roman pour Adolescents"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo pacar gue! Dan lagi, Siapa yang lo maksud Galak?" Tanya El tak mengerti. "Elo lah! Nama lo kan Galaksa!" El sontak berdecih kesal. "Anj-" "A...