[42] Rencana

67.9K 7.1K 365
                                    

.
.
.
...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"Lo cukup ngasih tau si El buat ke tempat ini." Ucap seseorang dengan nada sinis nya.

Seseorang yang menjadi lawan bicaranya hanya terdiam. Pikirannya mengelana, disertai rasa takut yang cukup dominan.

"G-gue gak yakin si El bakalan mau atau enggak." Jawabnya ragu.

Cewek didepannya berdecak malas. "Gue gak akan mempersulit semuanya. Cukup Lo bantuin gue dalam hal ini, dan keinginan lo itu udah pasti akan gue kabulin."

Deru nafasnya sedikit tercekat. Dalam hatinya ada sebuah rasa sedih dan marah pada dirinya sendiri jika berani menerima tawaran ini. Tapi disisi lain, keinginan amat sangat penting untuk terkabul. Ini semua demi masa depannya.

Namun, jika demi masa depannya, apa mengorbankan perasaan seseorang dianggap benar? Tentu tidak, ia tahu itu. Tapi lagi-lagi, ia tak bisa terlalu mementingkan perasaan orang lain.

Yang kini harus ia pikirkan, adalah masa depannya. Ia tak akan mungkin mementingkan perasaan orang lain, dan membiarkan masa depannya terbengkalai dan acak-acakan seperti sekarang.

Dengan ragu, kepalanya mengangguk. Meski perasaan tak rela terus menghantuinya. Tidak, ini bukan dirinya sama sekali.

Cewek didepannya langsung tersenyum simpul. "Oke kalo gitu, tugasnya mudah banget. Bahkan ini bisa dilakuin bocah umur lima tahun."

Tatapannya beradu dengan manik cewek itu. "Yang tadi kan?"

Cewek itu tersenyum kecil. "Ya, yang tadi. Cukup suruh El ke tempat yang gue maksud. Easy kan?"

Mudah? Ya, memang terbilang sangat mudah. Namun sayangnya, ia tak tahu dengan apa yang akan cewek penuh ambisi didepannya ini pada El.

Ia tahu, cewek didepannya ini sudah sangat berambisi untuk mendapatkan cowok populer bernama lengkap Galaksa itu.

Mungkin, kejadian nanti akan menjadi waktu cewek itu untuk mulai mendekati Galaksa. Entah dengan cara apa itu, ia pun tak tahu.

"Kapan?"

"Nanti gue kasih tau lagi."

Dengan satu tarikan nafas, ia mengangguk. "Gu-gue s-setuju, tapi Lo beneran bakalan ngomong ke dia kan?"

"Pasti, Lo bisa percaya sama gue."

-o0o-

"Jadi kamu, yang namanya El?" Tanya Alfan dengan tatapan menyelidik. Maniknya menatap penampilan El dari atas hingga bawah.

Jika orang lain yang berada diposisi El, pasti mereka akan gugup. Iya lah, ditatap bokap pacar sendiri. Namun memang dasarnya El itu selalu beda dari yang lain. Cowok itu malah terlihat biasa-biasa saja dengan tatapan menyelidik itu.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang