[60] Kelulusan

61.6K 7.3K 348
                                    

.
.
.

...

-Happy Reading-🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

Dalam kurun waktu 3 Minggu lebih ini, kedua sejoli itu benar-benar mengabiskan waktunya berdua. Disaat ada waktu luang, mereka pasti akan pergi kesebuah tempat ataupun hanya sekedar mengobrol dirumah.

El benar-benar memanfaatkan waktunya bersama Gisha. El menyadari satu hal, ternyata waktu amat sangat berharga.

Beberapa hari lagi, mereka akan lulus dari SMA. Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa jika ia sudah akan menjadi alumni di SMA Antariksa.

"Gal, mau itu." Gisha menunjuk pada seorang pedagang cimol.

El mengangguk, lalu menarik Gisha agar ikut berjalan ke pedagang cimol tersebut.

"Satu bungkus pak." Pesan El.

Pedagang itu mengangguk ramah, lalu membuat pesanan. Tak lama, ia menyerahkan satu plastik berisi cimol pada El.

"Berapa?"

"Lima ribu mas."

El membayarnya, lalu setelah selesai menarik Gisha agar duduk dibangku taman.

"Duduk."

Gisha menurut. Gadis itu duduk lebih dulu dan kemudian El ikut duduk disampingnya.

Tubuh Gisha ia sandarkan pada tubuh tegap El. Menikmati semilir angin yang menghembus.

El mengusap pelan rambut Gisha. Akhir-akhir ini, Gisha memang jadi sangat manja padanya. Gadis itu akan selalu menempel saat ada kesempatan. Tidak ada kata malu lagi dalam kamus Gisha sekarang.

"Gak kerasa ya, Minggu depan kita kelulusan." Gisha mulai membuka topik pembicaraan.

"Lo udah mutusin buat lanjut kemana?" Tanya El serius. Pasalnya, Gisha belum memutuskan akan masuk ke universitas mana. Gadis itu selalu menjawab tidak tahu.

"Kayaknya mau bareng Vinda aja. Biar ada temen."

El mengangguk. "Bagus deh, jadi gak terlalu jauh dari rumah lo."

Gisha menghela nafasnya. Jika membahas universitas, ia selalu saja langsung terpikir pada kepergian El nanti. Kenapa sangat susah untuk merelakan? Hatinya selalu saja bersikeras tidak ingin El pergi.

"Kalo gue pergi nanti, lo jangan banyak tingkah disini. Jangan cantik-cantik, nanti senior lo banyak yang ngelirik lagi."

"Harusnya gue yang bilang gitu! Lo kalo disana jangan kecentilan sama cewek. Jangan ganteng-ganteng! Inget, lo disini punya gue. Gak boleh main sama cewek lain pokoknya."

El tersenyum lebar mendengar gerutuan Gisha. Tanpa perlu disuruh pun El tak akan pernah memberi kesempatan pada cewek lain untuk masuk kedalam kehidupannya. Justru yang ia khawatir disini adalah Gisha.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang