.
.
.
...
-Happy Reading-
🌻🌻🌻"Mau kemana sih? Siang-siang gini juga, mana panas banget lagi." Ucap Gisha kesal saat El menarik tangannya agar mengikutinya.
"Naik. Jangan banyak tanya."
Gisha mendengus kesal. Tadi El datang dan tiba-tiba menyuruhnya untuk berganti pakaian, dan setelah selesai ganti pakaian El malah menariknya keluar. Amat sangat menyebalkan bagi Gisha. Ini hari libur, dan El mengacaukan semuanya.
Meski kesal, Gisha tetap patuh dan menaiki motor jangkung kekasihnya itu. "Udah."
Mendengar ucapan Gisha, langsung melajukan motornya ke cafe yang akan menjadi tempat pertemuan nya dengan teman pacarnya ini.
Benar, El mengajak Gisha tanpa memberi tahu Sesil terlebih dulu. El cukup merasa aneh, kenapa Sesil malah mengajaknya bertemu? bukan pacarnya ataupun Vinda. Yang jelas-jelas lebih dekat yang pasti mereka saling kenal. Tidak seperti dirinya yang hanya tau wajah tanpa mengenal Sesil.
Karena itu, El mengajak Gisha ke cafe. Karena Gisha adalah sahabat Sesil. Bukan dirinya.
Sampainya di cafe, Gisha turun terlebih dahulu, diikuti El kemudian.
"Ngapain ke cafe?"
"Ada deh."
"Ihh."
Bagaimana tidak kesal jika saat ia bertanya, El malah menjawab dengan tidak nyambung. Ia kan penasaran, kenapa tiba-tiba El mengajaknya kesini.
El baru selesai melepas helm nya. Cowok itu kemudian menoleh pada Gisha. Satu usapan mendarat di kepala gadis itu.
"Nanti lo juga tau."
El memang tak berniat untuk menjawab langsung pertanyaan Gisha. Ia ingin Gisha melihatnya sendiri tanpa ia beri tahu.
Selain itu, El tidak bisa memprediksi respon apa yang akan Gisha berikan nanti saat bertemu Sesil di cafe. Apakah itu senang, ataupun sebaliknya. Mengingat jika Sesil sudah pergi begitu saja tanpa memberikan kabar.
Helaan nafas Gisha terdengar ditelinga El. Mendengar itu, El sedikit tersenyum.
"Ayo." El menarik Gisha untuk masuk. Matanya mengedar, mencari keberadaan seseorang.
"Cari siapa sih?" Tanya Gisha penasaran sekaligus aneh karena El terlihat tengah mencari seseorang.
"Bentar, keknya dia deh."
El kembali menarik Gisha pada sebuah meja yang sudah terisi oleh seseorang berhoodie.
"Permisi." El berucap pada orang tersebut. Ia tak dapat melihat dengan jelas karena cewek itu tengah menunduk seraya memainkan handphonenya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSA [End/Terbit]
Fiksi Remaja"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo pacar gue! Dan lagi, Siapa yang lo maksud Galak?" Tanya El tak mengerti. "Elo lah! Nama lo kan Galaksa!" El sontak berdecih kesal. "Anj-" "A...