[36] Debat

77K 7.7K 211
                                    

.
.
.
Warning!
🚫PART PENDEK🚫
:-D

...

-Happy Reading-🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

Satu Minggu berlalu. Dan selama itu juga, hubungan El dan Gisha semakin dekat. Mereka sudah seperti sepasang kekasih pada umumnya, bahkan El makin bucin pada Gisha.

Dalam seminggu itu juga, baik Gisha maupun Vinda sama sekali tidak pernah mendapat sebuah kabar dari Sesil. Gadis itu seolah menghilang ditelan bumi. Disekolah selalu saja absen, dan membuat guru-guru bertanya.

Tentu Gisha dan Vinda yang tidak tahu hanya bisa menjawab jujur.

Sempat, wali kelas mereka menyuruh ketua kelas dan wakilnya untuk berkunjung ke rumah Sesil. Dan yang mereka katakan adalah jika rumah Sesil kosong, seperti tidak ada yang tinggal disana.

Perasaan Gisha dan Vinda? Tentu saja khawatir, apalagi mengingat Sesil yang tengah mengandung. Mau sekecewa dan semarah apapun mereka pada Sesil, mereka tetap saja masih punya rasa khawatir sebagai seorang sahabat.

Gisha kini tengah berada dirumah Vinda. Semenjak berita Sesil itu, Gisha jadi selalu menyempatkan diri untuk sekedar mengobrol ataupun pergi bersama Vinda.

"Sha, janji sama gue ya, Lo jangan kayak Sesil. Gue gak mau pokoknya, gue gak siap sendirian."

Gisha menggeleng tak habis pikir. Lagi pun, mana mungkin dirinya melakukan hal seperti itu. Gini-gini, Gisha masih selalu memakai otak jika bertindak.

"Jangan ngelantur deh Vin. Gue gak mungkin kek gitu. Lo juga tau kan, gue bergaul sama siapa aja?"

Senyum kikuk Vinda terukir. "Iya sih. Tapi tetep aja gue waspada, sekarang yang gue punya cuman elo. Gue takut Lo gak sahabatan sama gue lagi."

Gisha paham perasaan Vinda. Kepalanya mengangguk dengan tangan yang menepuk-nepuk pundak Vinda. "Tenang aja, gue gak bakalan gitu."

Keduanya sontak saling membalaskan senyum. Menikmati waktu dengan sahabat nyatanya memang harus dilakukan. Momen-momen itu sangat berharga. Manfaatkan sebaik-baiknya, sebelum sebuah takdir menghalangi atau bahkan menjauhkan ikatan persahabatan tersebut.

"Oh iya, Lo akhir-akhir ini kayaknya gak ada kegiatan OSIS. Kenapa?" Tanya Gisha bingung.

"Gapapa sih. Cuman emang lagi gak ada kegiatan aja. Kumpul paling cuman sebentar. Jadi gue banyak waktu free deh." Jelas Vinda.

Gisha ber-oh ria. Setelahnya, fokusnya teralih pada sebuah notip di handphonenya.

"Gue balik dulu ya, si Galak udah jemput." Pamit Gisha.

Vinda berdecih. "Yang ada doi mah beda. Liat aja kalo nanti gue udah punya doi." Ucap Vinda. "Ya udah, gue anterin keluar.

Gisha mengangguk, setelahnya kedua gadis itu berjalan keluar kamar Vinda. Gisha sempat berpamitan terlebih dahulu pada mamah dan juga kakak perempuan Vinda.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang