[12] Parasit

124K 11.9K 531
                                        

.
.
.

-o0o-

"Pak Harto? Sugar Daddy lo?"

-o0o-
.
.
.
🚫TANDAI TYPO!🚫

...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

Pagi ini, Gisha kembali berangkat sekolah seperti biasanya. Gadis itu berangkat sangat pagi. Dengan alasan bahwa dirinya akan mampir ke toko buku sebentar, Friska akhirnya tidak menaruh curiga sama sekali padanya.

Gisha sangat bersyukur karena saat dirinya berangkat pukul 6 lebih, tidak ada siapapun didepan gerbang rumahnya. Dan itu berarti, El tidak datang sepagi kemarin untuk menjemputnya.

Saat bertemu kemarin, El mengatakan bahwa dirinya akan menjemput Gisha. Maka dari itu, sepagi ini Gisha sudah ada sekolah. Tentu saja penyebabnya adalah karena ingin menghindari El.

Gisha masih sangat kesal dengan cowok itu. El semakin kurang ajar padanya. Ingin melawan, tapi sayangnya Gisha tak memiliki keberanian besar. Ditatap tajam oleh El pun gadis itu langsung tertunduk takut, apalagi sampai melawan.

Gisha mendudukkan tubuhnya dibangku tempat duduknya. Tas miliknya ia simpan di meja nya.

Gadis itu mulai menghela nafasnya, merasakan udara pagi yang masih sangat sejuk. Benar-benar menyegarkan hidungnya.

Meraih ponsel miliknya, ia menyalakan data kemudian menunggu beberapa notifikasi masuk. Jarinya mengetik pesan untuk kedua sahabatnya yang semalam tak sempat ia balas. Setelahnya, Gisha kembali menyimpan handphone nya miliknya.

Tatapannya mengedar menatap seluruh penjuru kelas. Masih sepi. Belum ada siapapun dikelasnya. Jika dipikir-pikir, datang sepagi ini ternyata tidak terlalu buruk. Bahkan terasa menyenangkan karena ia bisa berleha-leha lebih lama sambil menunggu bel masuk.

Gisha kembali meraih ponselnya, kemudian menyibukkan diri pada game. Saking fokusnya, gadis itu bahkan tak menyadari beberapa teman sekelasnya yang sudah datang, bahkan menyapa nya, dan tak mendapat balasan dari Gisha.

Senyum Gisha terbit saat dirinya berhasil memenangkan game tersebut. Atensinya teralih ketika telinganya mendengar derap langkah seseorang.

Kepalanya menoleh pada pintu kelas, untuk melihat siapa yang datang. Detik itu juga, matanya kontan membulat saat melihat wajah tampan namun sayangnya mengesalkan.

"G-Galak."

Cowok itu-Galaksa, berdiri tepat di pintu kelasnya yang terbuka lebar. Senyum cowok itu terbit saat melihat pacarnya sudah lebih dulu datang ke sekolah.

Kesal? Tentu saja. Tapi sebelum itu, El sudah memperkirakan nya. Sikap Gisha yang selalu menolaknya, membuat El cukup mudah menebak apa yang akan gadis itu lakukan.

Tubuh Gisha menegang saat melihat pergerakan El yang berjalan mendekat pada mejanya.

"Langgar perintah gue lagi?"

Kepala Gisha menoleh kaku. Tubuhnya semakin menegang saat melihat El yang sudah berdiri didepan mejanya.

"Gue lupa!" Balas Gisha cepat. Tentu saja balasannya barusan itu sebuah kebohongan.

El menaruh kedua tangan pada masing-masing ujung meja bagian depan Gisha. Pergerakannya membuat tubuh Gisha bergerak mundur perlahan.

"Lo gak bisa apa, nurut sama gue sekali aja?" Tanya El.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang