[46] Bertemu

63K 7.1K 394
                                    

.
.
.
...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"Gal, berarti yang liatin gue terus pas acara nikahan bokap Lo kemaren, kak Ghea dong?"

"Heem."

Kini mereka tengah berada dalam perjalanan ke rumah Gisha. El kali ini memakai mobil, karena Syerina yang menyuruhnya. Katanya takut hujan, karena memang langit cukup mendung sekarang.

Tadi saat dirumah El, Syerina sempat memperlihatkan album poto-poto pernikahan kemarin. Tentu dibeberapa poto dalam album tersebut terdapat Gisha. Poto-poto Gisha yang tengah sendiri aja ada, bahkan saat dipoto berdua dengan El pun juga ada.

Namun, ada yang janggal dipenglihatan Gisha. Yaitu keberadaan Ghea. Gadis yang selama acara pernikahan kemarin berlangsung sering kali kedapatan tengah menatapnya dengan tatapan yang tak Gisha pahami.

Pantas saja Gisha merasa pernah melihat Ghea ketika Naura memperkenalkan nya di mall tempo hari. Ternyata Ghea termasuk pager ayu acara nikahan kemarin.

"Pantes aja gue kayak pernah liat."

El masih fokus menyetir. Sedangkan Gisha sesekali membuka topik ditemani keripik kentang yang tadi sempat mereka beli di minimarket.

"Pengen nendang gue kalo liat muka dia." Celetuk El santai.

Bukannya marah karena ucapan El barusan, Gisha malah tertawa. "Gue sih pengen nabok." Timpal Gisha yang sama dibalas tawaan oleh El.

Kompak banget kan mereka? Romeo dan Juliet aja kalah.

El mengusak gemas rambut Gisha. "Gak boleh. Gue gak mau lo kasar sama orang. Cukup gue aja yang kasar, Lo mah jangan."

Bibir Gisha terlipat kedalam. "Tapi gue sering kasar sama lo."

"Gak masalah buat gue." El menggedikkan bahunya.

Gisha tersenyum dalam diamnya. "Gal." Panggilnya.

"Hm."

"Gue sayang sama lo."

-o0o-

"Lo Napa sih El. Jijik banget gue liat lo senyam-senyum kayak orgil." Alwin menatap aneh pada El yang nampak tak peduli dengan ucapannya. Cowok itu masih setia tersenyum seraya memandang foto di handphonenya.

"Shutttt!" Niatnya ingin seperti di film-film, jari telunjuk Delon bukannya berada di bibir Alwin, melainkan di hidung cowok itu. "Jangan berisik! Si El lagi seneng, kalo kayak gini kita bisa makan gratis!"

Alwin menepis kasar jari Delon. "Jari Lo bau tai anjing!"

Delon langsung mencium jari telunjuk nya sendiri. "Oh iya, bekas cebok tadi."

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang