[48] Ribut!

68.7K 7.3K 159
                                    

.
.
.
...

-Happy Reading-🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"Ultah Hani? Cewek yang naksir lo itu?"

"Iya, lo juga katanya boleh ikut."

"Hm .. tapi gue males."

"Apalagi gue."

"Tapi lo harus tetep Dateng Gal."

El menyesap perlahan segelas minumannya. Setelah beberapa tegukan, cowok itu kembali menaruh gelas tersebut dimeja.
"Kalo lo gak mau, gue gak bakalan dateng."

Itu sebenarnya hanya akal-akalan El saja. Dari awal ia sama sekali tak berniat untuk datang ke acara ultah Hani. Apa kata dunia jika ia mendatangi acara ultah perempuan yang sudah dipastikan akan bernuansa feminim itu. Bisa menurunkan harga dirinya bukan?

Namun, jika Gisha setuju untuk ikut, El akan dengan senang hati datang ke acara ultah Hani. Memang raja modus El itu.

"Tapi gue males, lo aja sana. Kasian loh dia nya kalo lo gak dateng, padahal udah diundang. Mana didatengin langsung kan ya?" Ucap Gisha dengan kalimat terakhirnya yang disertai nada menyindir.

Bahu El merosot dibarengi dengan hembusan nafas panjang. "Gue kan gak minta buat didatengin Sha. Dia aja yang tiba-tiba nyamperin." Balas El cepat.

Pasalnya, sudah beberapa kali Gisha menyindirnya secara terang-terangan tentang Hani yang mendatanginya diwarung belakang tadi. El tentu was-was, takut Gisha cemburu, eakkkk.

"Iya, percaya kok, percaya." Gisha sedikit terkekeh melihat raut wajah El. Ia tidak cemburu, hanya saja ia suka melihat raut wajah El itu. "Ya udah, gue ikut."

Sebelah alis El terangkat. "Terpaksa kan lo?" Tudingnya.

"Nggak ya Allah Gal, suudzon lo mah!"

El tersenyum lebar. "Kali aja."

-o0o-

"Apaan sih baju lo!" Dengan tega nya, El memukul pelan punggung kekasihnya.

Gisha memutar matanya malas. Sudah ia perkirakan jika El tidak akan suka dengan dress-nya. "Ih, orang bagus juga."

El menatap Gisha dari atas sampai bawah. Ya memang bagus sih. Gisha terlihat berkali-kali lipat lebih cantik, dan dewasa.

Bahkan, saat Gisha baru saja turun dari lantai dua rumahnya, El malah melongo melihat penampilan Gisha.

Gisha benar-benar cantik sore ini. Balutan dress hitam itu terlihat sangat cocok dengannya. Ditambah polesan makeup yang tak begitu tebal, membuatnya semakin mempesona. Aura kecantikan Gisha lebih kentara sekarang.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang