[31] Ngambek

88.4K 8.7K 211
                                    

.
.
.
🚫TANDAI TYPO🚫
...

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

Gisha baru saja menyelesaikan kegiatan mandi nya. Tadi ia sempat makan malam terlebih dulu bersama Friska, dan setelah itu langsung balik ke kamar untuk mandi.

Sekitar jam 4 sore tadi, Gisha baru pulang dari rumah El. Tentu diantar pulang oleh cowok itu. Namun, sampai dirumahnya, Gisha bukannya langsung membersihkan diri, melainkan tidur. Mungkin kecapean, lantaran hari ini ia tidak bisa mendapatkan waktu malas-malasannya.

Dengan balutan piyama berwarna hitam dengan motif bunga-bunga kecil, Gisha sudah kembali rebahan dikasurnya.

Sepertinya ia akan tidur malam, karena tadi ia sudah tidur cukup lama.

"Ngapain ya?" Gisha bermonolog.

Bingung sebenarnya, ingin melakukan apa. Main hp? Kalo gak ada yang nge-chat, hp berasa gak guna. Nonton tv? Siarannya itu-itu saja. Bengong? Ya kali. Tapi sepertinya mending bengong saja.

Dengan bengong, anda bisa memikirkan berbagai hal yang sebelumnya tidak pernah anda pikirkan. Dengan bengong juga, mungkin pikiran anda akan terasa lebih enak. Maka dari itu, bengong lah!

Gisha menyandarkan tubuhnya pada senderan ranjang. Untuk kali ini, ia ingin kembali memikirkan pacar gadungan nya itu.

Jika diingat, setelah pertanyaan yang El ajukan tadi di belakang rumah cowok itu, Gisha tidak sempat menjawabnya. Karena terlalu lama diam, dan berakhir dengan thalia yang datang dan menyuruh mereka untuk kembali kumpul bersama.

Aneh rasanya. Apa El tidak bisa menangkap semua perlakuannya selama ini? Tidak selama itu sebenarnya, tapi kan akhir-akhir ini Gisha selalu mencoba untuk menerima semua perilaku El padanya.

Jadi, apa itu tidak cukup? Apa cowok juga perlu pernyataan, bukan hanya perlakuan?

Jika memang seperti itu, apa Gisha harus mengungkapkan perasaannya? Tidak lah! Amanah mungkin! Mau ditaruh dimana muka nya ini. Gisha bisa malu, malu banget malah, jika mengungkapkan perasaannya pada El.

Mungkin, menunggu cowok itu kembali bertanya dan Gisha akan menjawabnya secara jujur. Itu lebih baik daripada ia yang tiba-tiba mengungkapkan perasaannya.

"Ah, ribet banget ngurusin cinta." Ucap Gisha.

Kini, Gisha beralih memposisikan tubuhnya menjadi rebahan. Diraihnya ponsel miliknya, siapa tau ada yang nge-chat.

Dan gotcha! Ada pesan! Tapi dari salah satu curutnya-Vinda.

Vinvin

|Pheee
|Pppp
|shaaaa!
|Woy babi!

Apaan?|

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang