[14] Tak bisa lepas

105K 10.9K 497
                                    

.
.
.
🚫TANDAI TYPO🚫

...

-Happy Reading-🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

El memasuki rumahnya dengan cepat. Satu tujuan pastinya, toilet.

Ditengah-tengah kegiatan berjalan, suara seseorang berhasil membuat langkah El terhenti.

"Darimana aja kamu?"

El menatap sinis pada pria paruh baya tersebut. "Kepo." Balasnya singkat.

Tak ingin melanjutkan obrolan dan membuatnya semakin kebelet, El langsung saja pergi meninggalkan ruang tamu.

Sementara pria paruh baya yang melihat tingkah anaknya itu hanya menggeleng pelan. Selain pendiam, anak nya itu juga memiliki sifat menyebalkan.

El keluar dari kamar mandi dengan wajah lega nya. Beban nya seolah hilang begitu saja setelah menuntaskannya barusan.

Melirik jam dinding yang berada dikamar nya, El lantas berjalan ke arah lemari. Berniat mengganti bajunya.

Setelah selesai, El keluar kamar dan berniat menemui ayahnya.

Matanya menangkap sosok ayahnya yang tengah duduk seolah sedang menunggu kedatangannya.

Raka menoleh, menatap anak tunggalnya itu. "Duduk." Titahnya.

Tak menjawab, El langsung mendudukkan tubuhnya dihadapan Raka.

"Ayah mau ngomong."

El mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya.

"Nikahan ayah sama Tante Liana dipercepat. Sekitar dua Minggu lagi." Ujar Raka.

El mengangguk. "Tante Liana bakal tinggal disini?"

Raka menatap putranya lekat. "Iya, sama Naura juga."

"Oke. El ke kamar. Ngantuk."

-o0o-

"Nih bubur terenak yang pernah gue makan." Alwin berdecak kagum seraya terus melahap buburnya.

Gervan mendelik. Kadang dirinya aneh dengan Alwin. Bisa-bisanya cowok itu makan bubur dua kali sehari. Apa tidak eneg? Gervan yang melihat saja sudah tidak berselera.

"Dasar maniak bubur."

Alwin memberikan tatapan sinis nya pada Gervan. Kemudian, memilih kembali memakan buburnya.

"Ayok cepetan bangsat! Kita harus ke markas."

"Sabar dong badak! Gue lagi menikmati setiap suapan nih bubur!" Balas Alwin kesal.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang