[34] Sesil

76.2K 8.3K 268
                                    

.
.
.
🚫TANDAI TYPO🚫
...

-Happy Reading-🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading-
🌻🌻🌻

"Jangan becanda deh Vin." Gisha berucap serius.

Keadaan berubah tegang. Deru nafas Gisha bahkan tak beraturan. Gisha takut jika yang Vinda ucapkan barusan bukanlah sebuah kebohongan.

Hey, Sesil tidak mungkin seperti itu bukan? Gisha percaya Sesil. Mereka bukanlah baru kenal, sudah hampir 2 tahun mereka bersahabat, termasuk dengan Vinda.

"Gue serius Sha. Gak mungkin topik yang kayak gini, gue jadiin bahan becandaan. Gak lucu Sha." Balas Vinda.

Gisha tak menjawab. Ucapan Vinda barusan layaknya sebuah mimpi baginya. Ini terlalu tidak mungkin untuk Gisha.

Menghela nafas kasar, Gisha mendongak, menatap Vinda yang juga tengah menatapnya. "Lo, tau darimana?" Tanya Gisha masih berusaha tenang.

"Sesil sendiri yang bilang ke gue."

Kening Gisha mengerut. "Kapan? Kenapa gue gak dikasih tau juga?"

"Gue jelasin, tapi lo jangan marah dulu ya?"

Meski masih tak percaya, dan perasaannya yang campur aduk, Gisha mengangguk. Yang jelas, sekarang Gisha butuh penjelasan secara terperinci.

Vinda berdeham, kemudian gadis itu sedikit membenarkan posisi duduknya.
"Lo inget yang kata Sesil, dia punya pacar mahasiswa?"

Gisha kembali mengangguk.

"Gue gak tau yang jelasnya kayak gimana, yang jelas, Sesil cinta buta sama tuh cowok brengsek! Sekitar beberapa Minggu lalu, pas Sesil ijin sekolah katanya ada acara keluarga, sebenernya bukan itu alasan dia gak masuk sekolah."

"Malam sebelumnya, dia sempet dateng ke club' karena disuruh sama pacarnya. Gue gak tau seberapa bego nya dia, sampe-sampe nurut gitu aja tanpa curiga sedikitpun. Sampe akhirnya Sesil dijebak sama tuh cowok, mereka ngelakuin hal yang gak seharusnya dilakuin dihubungan mereka yang kayak sekarang."

"Gue marah Sha, gue kecewa banget pas lusa setelah kejadian itu, Sesil Dateng kerumah gue dan jelasin semuanya. Dia nangis sejadi-jadinya. Gue cuman bisa diem, gue mau maki dia, tapi disatu sisi gue juga kasian sama Sesil."

"Gue terus akting layaknya Vinda yang biasanya. Gue terus coba buat keliatan biasa aja waktu kita lagi bertiga. Dan kemaren, Sesil telpon gue dan bilang kalo dia hamil. Lo tau Sha? Gue kecewa banget sama dia, gue gak tau kenapa dia bisa sebego itu, sampe-sampe ngelakuin hal menjijikkan sama pacar brengseknya itu."

Gisha masih setia mendengarkan semua penjelasan dari Vinda. Tatapan lurus. Setiap kata yang Vinda ucapkan didengarkan dengan baik oleh Gisha.

Melihat mata Vinda yang mulai berkaca-kaca, membuat sebuah getaran aneh pada hatinya.

GALAKSA [End/Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang