Part 39

5.4K 293 3
                                    


HAPPY READING💕

^*^

Sore ini keadaan Liora mulai membaik. Bahkan dirinya pun telah kembali bersekolah pagi tadi bersama Kenzo dan juga Adeva.

Saat ini pun dirinya tengah berada dikamar Kenzo.

"Ken, jadi ini gimana?"

"Gue ijinin."

Liora mencebik kesal. "Gue mau. Tapi malu."

"Emang Kevin ngomong apaan?"

"Dia ngajak gue jalan-jalan."

"Yaudah terima aja ajakan dia. Kalo macem-macem telfon gue."

"Beneran nih? kalo gitu gue siap-siap dulu. Bye,Ken." Setelah berucap demikian, Liora pun berjalan keluar dari kamar Kenzo dan menuju ke kamarnya.

^*^

"Hai,Deva." Sapa seseorang.

Adeva yang tengah memilih snack itupun tersentak kaget. Ia menoleh. "Varel?" Ujarnya kaget.

Varel terkekeh. "Sorry kalo gue ngagetin elo."

"Sendiri?" Lanjut Varel. Saat ini mereka tengah berada di minimarket dekat kompleks perumahan Kenzo.

Adeva mengangguk. "Deket dari rumah kok, makanya gue sendiri."

"Iya tapi tetep hati-hati soalnya rival Kenzo banyak yang ngincer elo. Termasuk gue."

Mendengar hal itu, seketika membuat Adeva mundur beberapa langkah.

"Canda. Mungkin gang-gang diluar sana banyak yang tahu kalau regaza ama voster itu musuh bebuyutan, tapi gue gaserendah itu jadiin cewe buat ngalahin musuh." Terang Varel membuat Adeva sedikit lega.

Adeva hanya diam.

"Jujur, kalo disuruh pilih antara temen atau musuh, gue lebih pengen jadi temen regaza. Kita berdua sama-sama gang besar, mungkin lebih baik kalo kita damai." Lanjut Varel.

"Bagus kalo gitu. Alangkah baiknya kalo regaza ama voster damai." Balas Adeva apa adanya.

Varel terkekeh. "sayangnya, berdamai dengan musuh itu ga segampang membalik telapak tangan."

"Mau gue bantu?"

"Thanks. Tapi gaperlu. Gue ama anggota Voster punya cara sendiri. Dan itu butuh waktu."

Adeva mengangguk. Detik berikutnya handphome milik Varel berdering dan dengan segera langsung diangkat oleh cowo berperawakan tinggi seperti Kenzo itu.

"Iya,bun?"

"..."

"Hehe maaf bun, tunggu ya."

"..."

"Okei,bunda."

Varel mematikan sambungan telfon nya kemudian menatap Adeva. "Duluan ya. Gue kesini ama bunda, tadi gue ninggalin bunda pas lagi milih-milih sayur dideket kasir." Ucap Varel memberitahu.

Adeva mengangguk pelan. "Iya."

^**

Suasana canggung kembali menyelimuti kedua sejoli tersebut. Pukul 19.30 dan saat ini Kevin tengah berada di sebuah cafe bernuansa clasik bersama Liora dihadapannya.

Kevin mengamati wajah Liora yang tengah meminum milkshake strawberry kesukaan gadis itu.

"Ga salah pilih gue." Guman Kevin kagum. Liora mendongak. "Kenapa?"

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang