HAPPY READING💕
^*^
"Shit." Umpat Kenzo kesal. Sepulang sekolah,Setelah mengantar Adeva pulang ke rumah. Ia segera membersihkan dirinya dan kembali berkumpul bersama anggota Regaza di basecamp.
Kenzo kembali mengingat ucapan Adeva, tentang perlakuan Varel padanya. "Apa maksud dia?" Batin Kenzo heran.
Sedangkan anggota Regaza lainnya telah mengetahui masalah nya setelah mendengarkan cerita Roy. Bukan hanya Kenzo, tapi anggota yang lainnya pun ikut heran dengan perlakuan Varel yang tiba-tiba itu.
"Jujur. Gue ga bisa tenang." Ucap Kenzo akhirnya.
"Selain jaga Adeva, kita juga harus pantau gerak gerik anak Voster." Usul Levan pelan.
"Gue setuju."
Kenzo hanya diam mendengarkan. Tak lama, handphone nya berbunyi menandakan ada notif yang masuk. Ia melihatnya, nomor tak dikenal.
0895468xxxxx
Gue tantang lo malam ini balapan sama gue. Kalo lo ga dateng berarti lo pengecut.
-Varel.Kenzo mengepalkan tangannya kuat, membuat teman-temannya penasaran apa yang membuat leader nya menjadi seperti itu.
"Kenapa?" Tanya Fahri kemudian. Kenzo berbalik, ia melihat wajah teman-temannya yang terlihat sangat penasaran.
Ia menghela nafas pelan. "Varel nantang gue balapan malam ini." Ucapnya.
Naval menatap dalam sahabatnya itu. "Kalo lo gabisa lo ga usah terima. Gue tahu lo masih mikirin kejadian tadi siang." Nasihatnya.
Arvin mengangguk,"Bener Ken. Ntar gara-gara lo masih banyak pikiran hal yang buruk bakal terjadi saat lo balapan." Timpal Arvin dengan lembut.
"Tapi gue bukan pengecut!." Balas Kenzo
tegas. Anggota Regaza kaget sekaligus bingung dengan ucapan Kenzo barusan."Emang siapa yang bilang lo pengecut?"
"Manusia sialan itu. Dia bilang kalo gue ga dateng berarti gue pengecut. Dan gue ga serendah itu." Kenzo lagi-lagi bersuara dingin dan datar.
"Bangsat." Umpat yang lainnya.
"Jadi lo bakal terima?" Kenzo hanya berdehem sebagai jawaban. Setelahnya ia membalas pesan dari rival nya itu.
Oke.
Jam 10 malam.
Setelah mendapat balasan dari Varel,Kenzo segera mematikan handphone nya dan beralih menatap teman-temannya.
"Lo semua harus dateng, jam 10 malam." Pinta nya dan mendapat anggukan dari yang lainnya.^*^
Pukul 21.05
Kenzo tengah berjalan ke kamar Adeva dengan setelan casual untuk balapan. Saat sampai di depan kamar Adeva, ia segera mengetuk nya tetapi tidak ada jawaban dari sang pemilik kamar.
Hingga akhirnya Mbok Lala, salah satu ART di kediaman Davisson menghampiri Kenzo.
"Maaf den, non Deva lagi ada di ruang tamu, lagi main sama Chaca." Ucap Mbok Lala sopan. Chaca adalah nama kucing kesayangan Adeva.
Kenzo mengangguk."Makasih mbok." Ucapnya ramah. Ia pun berjalan menuruni anak tangga. Dan benar saja, saat sampai di ruang tamu Kenzo melihat Adeva yang tengah bermain bersama Chaca.
Kenzo segera menghampirinya. "Va,malam ini gue mau balapan." Ujar nya pelan,bahkan seperti berbisik. Karena ia takut jika nanti orang tuanya mendengar apa yang ia katakan.
Adeva menurunkan kucing kesayangannya dari pangkuannya. "Sama siapa?" Tanya nya.
"Varel."
Adeva mengernyitkan dahinya bingung. "Rival lo yang paling lo benci kan? Anak Voster?" Tebak nya.
"Jangan-jangan lo mau balapan karna kejadian tadi siang?!" Lanjut nya setelah mengingat kejadian yang dialaminya tadi siang bersama anggota Voster.
Adeva mengetahui kalo Varel itu adalah ketua geng yang mengganggunya tadi siang. Berarti, dia juga yang membebaskan nya.
"Bukan. Dia yang nantang gue duluan." Jawab Kenzo santai.
"Yauda gue mau berangkat dulu. Lo jangan bilang-bilang ke mamah." Kenzo kemudian beranjak pergi, tetapi saat baru ingin melangkah, tangan nya dicegat oleh Adeva.
"Lo gausah terima tantangan dia." Adeva berdiri berusaha menyamakan tinggi nya dengan Kenzo. Tapi tetap saja usahanya sia-sia karena Kenzo jauh lebih tinggi darinya.
"Kenapa?"
"Perasaan gue gaenak."
"Santai aja. Gue gapapa." Ucap Kenzo menenangkan Adeva.
"Please. Lo gausa pergi kali ini." Ntah kenapa rasa cemas menghantui pikiran Adeva. Dan dirinya pun semakin erat menggenggam tangan Kenzo.
"Lo kenapa sih? Gue cuman balapan." Ucap Kenzo kesal. Baginya, kali ini Adeva berlebihan. Selama ini saat dirinya balapan, Adeva tidak pernah melarangnya seperti saat ini.
Adeva menghela nafasnya. "Ngga. Lo gausah pergi Kenzo!"
Kenzo semakin tersulut emosi mendengar ucapan Adeva yang meninggi terhadapnya. Ia melirik sekilas jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Pukul 21.15
Kenzo segera menghempaskan tangan Adeva dengan keras. "Lo." Kenzo menunjuk Adeva tepat di depan wajahnya.
"Gaada hak buat ngelarang gue. Dan juga satu hal. Gue gamau di cap sebagai pengecut hanya karna gue ngikutin kemauan lo!" Lanjut Kenzo tegas dan tak terbantahkan. Ia kemudian berjalan Keluar dari rumahnya dan segera menaiki motornya untuk sampai ke arena balap malam ini.
Malam ini dirinya benar-benar sedang tidak mood.
Sedangkan Adeva, gadis itu hanya menatap nanar punggung Kenzo yang berjalan keluar rumah.
Ia tersenyum kecut. "Gue ga nyangka. Gue ngelarang lo demi kebaikan lo. Dan lo? Ini kali pertama lo Ngebentak gue hanya karna gue mencemaskan keselamatan lo." Guman Adeva pelan dan segera berlalu meninggalkan ruang tamu berjalan masuk kedalam kamarnya.
^*^
Kenzo berkumpul bersama anggota Regaza lainnya. Setelah sampai di tempat yang akan ia gunakan untuk balapan, Kenzo segera menghampiri anggota Regaza yang telah datang lebih dulu darinya.
Dan saat ini ia hanya diam membuat teman temannya yang lain menatap dirinya dengan tatapan bingung.
"Lo kenapa Ken?" Tanya Naval.
"Gue gapapa." Jawab Kenzo seadanya. Ia melihat Varel dan anggota Voster lainnya tengah berjalan kearahnya.
"Udah siap?" Tanya Varel dengan senyuman di bibirnya yang terlihat mengerikan. Kenzo hanya berdehem pelan seraya mengambil helm nya dan berjalan mendahului Varel kearah motornya.
Varel pun segera mengikuti apa yang dilakukan oleh Kenzo.
Mereka berdua kini telah berada di atas jok motor mereka masing-masing. Sedangkan anggota mereka telah siap dipinggir arena. Satu wanita yang memiliki postur tubuh sexy berada di antara keduanya dengan memegang bendera ditangannya.
Wanita tersebut mengangkat bendera yang berada di tangannya ke udara. "Satu...Dua...Tiga!!" Dan saat hitungan ketiga, bendera tersebut diayunkan ke bawah Membuat sang Leader dari kedua geng tersebut menancapkan gas motornya.
Tetapi sebelum benar-benar melajukan motornya, Varel berguman. "Selamat datang di permainan gue Kenzo." Ucapnya sambil menyunggingkan senyuman Devil di balik helm fullface nya.
^*^
HEHE:::::)
VOTE DAN KOMENNYA DI TUNGGUSee u.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D E V A [COMPLETE]
Teen Fiction📌[TYPO BERTEBARAN MOHON DI MAKLUMI] 📌[PENULISAN MASIH BERANTAKAN] Adeva Keyna Almetta. Kisahnya dimulai ketika kedua orang tuanya menitipkan dirinya kepada sahabat dekat bundanya. Ia mengira bahwa ia akan dijemput kembali oleh kedua orang tuanya...