HAPPY READING💕
^*^
"No, lo bergerak cepet dong." Pinta Reva kepada Vano. Saat ini mereka sedang berada di teras belakang rumah Reva. Reva yang menyuruh Vano untuk mengunjunginya.
"Sabar elah, kenapa sih?"
"Gue pengen cepet-cepet milikin Kenzo." Jawab Reva santai.
"Lah? Gue pengen milikin Adeva juga kali, tapi kita harus atur rencana yang lebih matang dulu." Tutur Vano serius.
"Lama ih. Ntar dianya diambil orang. Secara kan Kenzo banyak yang naksir." Rengek Reva.
Vano menghela nafasnya. "Gue tau Kenzo. Dia susah buat dimilikin, selama gue kenal dia, baru kali ini gue denger dia deket sama seorang cewe. Itupun sahabat kecilnya."
"Dan ga menutup kemungkinan kalo lo juga bakal susah buat dapetin dia." Lanjut Vano lagi.
Reva memasang wajah cemberut nya."Kesel gue sama Adeva."
Hening beberapa saat.
"Vano." Panggil Reva pelan.
Vano menoleh."Hm?"
Reva menatap dalam manik mata Vano. "Lo kan bisa nyelakain Lisa dengan gampang nya. Nah sekarang gue tanya, lo bisa ga nyelakain Deva sama seperti yang lo lakuin ke Lisa?"
"Bangsat." Pekik seseorang yang mendengar ucapan Reva barusan.
^*^
Malam ini Adeva tengah sibuk bercengkrama dengan tugas-tugasnya. Ia terlihat sedikit kacau setelah membaca beberapa tugas fisika di depannya. Adeva memang berada di kelas Ipa tapi bukan berarti ia bisa memahami pelajaran yang ada di kelasnya tersebut.
Dirinya memasuki jurusan Ipa hanya karna Kenzo yang mengajaknya, tadinya ia ingin memasuki kelas Ips.
Selama ini pun jika ada tugas yang tidak dimengerti, Adeva langsung menanyakannya ke Kenzo.
Kenzo memang termasuk murid yang pandai di kelasnya. Ia selalu masuk dalam peringkat 3 besar di kelasnya. Jika ditanya kenapa Kenzo tidak masuk ke kelas IPA 1 jawabannya karna Adeva. Otak Adeva hanya bisa bersaing dengan anak-anak kelas IPA 2 itupun dengan bantuan Kenzo.
Tidak jarang Kenzo ditawarkan untuk memasuki kelas IPA 1, tetapi ia selalu menolaknya.
Adeva pun hanya bisa mendapati peringkat 10 besar di kelasnya. Terkadang ia juga masuk dalam murid berprestasi di sekolah dan mendapatkan peringkat 40-an. Berbeda dengan Kenzo yang selalu masuk peringkat 5 besar di sekolah nya.
Bukan hanya Kenzo, anggota inti Regaza lainnya pun selalu mendapatkan peringkat tinggi di kelasnya, itulah mengapa tak jarang mereka banyak diincar oleh siswi Sma Garuda. Selain tampan, cool, jago beladiri, mereka juga termasuk siswa berprestasi di sekolah.
"Ini caranya gimana? Udah search di Google Gaada lagi." Guman Adeva bingung.
Biasa nya jika ia sedang dalam situasi seperti ini, ia selalu bertanya kepada Kenzo. Tapi kali ini berbeda.
Adeva melirik kearah jam dinding yang berada di sudut kamarnya.
Pukul 20.45.
Adeva menggigit kuku-kuku jari nya sambil terus membaca soal yang ada di hadapannya.
"Kalo gue coba tanya Kenzo ga salah kan?" Ucap Adeva pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa menit berpikir, ia pun segera merapikan buku-buku nya dan beranjak keluar menuju ke kamar Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D E V A [COMPLETE]
Teen Fiction📌[TYPO BERTEBARAN MOHON DI MAKLUMI] 📌[PENULISAN MASIH BERANTAKAN] Adeva Keyna Almetta. Kisahnya dimulai ketika kedua orang tuanya menitipkan dirinya kepada sahabat dekat bundanya. Ia mengira bahwa ia akan dijemput kembali oleh kedua orang tuanya...