Part 43

6.1K 307 0
                                    


HAPPY READING💕

^*^

Kenzo berjalan di koridor sekolah dengan tatapan datar. Ia sama sekali tidak berniat untuk kesekolah hari ini mengingat dirinya dan Varel belum menemukan tanda-tanda keberadaan Adeva kemarin malam. Ntah lah, mungkin hari ini ia akan bolos.

Kenzo masuk ke kelasnya dan berjalan ke bangku Naval ketika melihat inti Regaza sedang berada di sana bersama Sabrina,Vania, dan Yana.

"Deva mana?" Tanya Vania seraya menoleh mencari keberadaan Adeva.

Baru saja Kenzo duduk, dirinya tiba-tiba berdiri dan menatap datar kearah teman-temannya itu. "Gue mau ke basecamp."

Mendengar itu, sontak membuat semua temannya bingung. Tidak biasanya Kenzo bersikap datar seperti ini ketika sedang bersama mereka.

Sabrina mencekal pergelangan tangan Kenzo. "Hah? Lo kenapa?" Tanyanya bingung. Sedangkan Kenzo menghela napasnya gusar. "Deva...dia diculik sama Vano." Ucap Kenzo pelan. Inti regaza saat itu juga langsung berdiri dari duduknya.

"Maksud lo?"

"Vano berulah lagi?"

"Ya." Balas Kenzo. Ia sangat khawatir dengan keadaan Adeva saat ini, bahkan handphone gadis itu tidak aktif membuat Kenzo sulit melacak keberadaannya.

"Gue gamau bahas disini, ini sekolahan. Kita bahas di basecamp." Lanjut Kenzo mengerti akan tatapan inti regaza lainnya.

"Ikut." Titah Yana dan diangguki oleh Sabrina maupun Vania.

"Ngga. Kalian disini aja. Belajar. " Setelah berucap demikian, inti regaza langsung mengambil tas mereka kemudian berjalan keluar kelas.

^*^

Setelah sampai di basecamp, Kenzo membuka helmnya kemudian berjalan masuk tanpa mengucapkan apapun. Roy,Levan,Naval dan Arvin hanya mengikutinya.

"Kenapa? Gimana Vano bisa nyulik Deva?" Tanya Levan memulai ketika semuanya telah duduk di sofa ruang tengah basecamp regaza.

Lagi-lagi Kenzo menghela napasnya dirinya menatap satu Persatu teman nya itu. "Oke, gue bakal cerita dari awal."

"Jujur gue juga kaget pas tau ini." Kenzo menjeda ucapannya.

"Deva sama Varel...mereka saudara tiri."

"HAH?"

Kenzo mengangguk. "Tante Jelin, nyokap Deva nikah sama bokap Varel waktu mereka udah resmi cerai sama bokap Deva." Ia mulai menceritakan semua kejadian dari toko buku hingga dirinya dan Varel pergi ke basecamp gastro kemarin malam. 

"Gue khawatir, masalah deva dengan nyokap nya pasti masih terbayang-bayang, dan sekarang si anjing itu malah nyulik dia." Ujar Kenzo setelah menceritakan semua kejadian nya.

"Demi gue kaget, tapi masalah ini bisa di bicarakan belakangan. Kita fokus tentang Deva dulu." Timpal Arvin dan diangguki oleh yang lainnya.

"Jadi semalam lo abis dari basecamp gastro? Tapi si Vano gaada disana?" Ulang Naval memastikan.

"Iya." Jawab Kenzo.

Setelah hening beberapa saat, Roy tiba-tiba menjentikkan jarinya setelah berpikir. "Gue ada ide."

^*^

Siang ini Vano berada di basecamp nya. Semalam, Gio memberitahu bahwa Kenzo dan juga Varel datang mencarinya.

"Semalam kenapa?" Tanya Vano kepada anggotanya.

Gio menunjuk pipi nya yang memar akibat pukulan dari Kenzo dan Varel semalam. "Ini pipi gue lecet, ulah si Kenzo ama Varel." Adunya.

Mendengar nama Varel, Vano langsung mengernyitkan dahinya bingung. "Varel? Bukannya dia sama regaza musuh bebuyutan?"

"Makanya gue juga heran, mereka berdua tiba-tiba dateng trus nyari Adeva." Jelas Gio.

"Kalo gue liat-liat sih, mereka kayak udah deket." Timpal salah satu anggota gastro.

Vano mengangguk mengerti. "Bahaya. Lo semua ga ada yang buka mulut kan tentang dimana gue nyekap Adeva?" Tanya Vano memastikan. Seluruh anggota gastro pun kompak menggelengkan kepala mereka.

"Bagus." Titah Vano kemudian.

"Lo sendiri gimana? Udah nyetuh Adeva belum?"

Vano menggeleng. "Malem ini, awas aja kalo kalian nelfon lagi, ganggu."

Gio terkekeh. "Aman."

"Gue disini sampe jam 7 malem."

"Yaudah sebelum lo beraksi, siapin tenaga lo."

Vano tersenyum miring. "Gue udah ga sabar dengar desahan malam nanti."

^*^

Pukul 18.40

Seluruh anggota regaza berkumpul di basecamp. Dan ya, dengan Varel dan anggota Voster juga. Sore tadi, Varel mengajak Kenzo untuk mencari keberadaan Adeva bersama-sama dan langsung di setujui oleh cowo itu.

Anggota regaza maupun voster sudah mengetahui kebenaran tentang Varel dan Adeva. Seluruh pertanyaan mereka telah dijawab oleh Kenzo dan juga Varel. Jadi, saat ini mereka hanya fokus untuk mencari Adeva.

Arvin dan Roy yang baru saja datang segera bergabung.

"Gimana?" Tanya Kenzo cepat.

Roy mengancungkan jari jempol nya. "Aman."

"Dia ada di basecamp nya?" Kali ini Varel yang bertanya.

"Yoi. Berjalan sesuai rencana."

"Gue ada ide." Anggota inti regaza kini memfokuskan pandangan mereka kearah Roy.

"Kan lo bilang kalo semalam lo ama Varel abis dari basecamp gastro, nah gue yakin seratus persen kalo anggota gastro bakal bilang ke Vano tentang kejadian semalam." Roy menjeda ucapannya.

"Dan...gue juga yakin, sekarang atau sebentar lagi Vano bakal ke basecamp nya."

Levan mengernyitkan dahinya bingung, "trus?"

"Kita bisa ngambil kesempatan buat tau dimana keberadaan adeva." Ujar Roy.

"Caranya?"

"Gue bakal simpen gps dimotor Vano. Dengan begitu kita bisa lacak kemanapun dia pergi." Lanjut Roy lagi.

Arvin menepukkan tangan nya sekali. "Yap. Kita bisa pake cara itu."

Kenzo melihat handphone nya. "Terhubung." Titahnya. Ia segera berdiri. "Ayo," merekapun berjalan kearah motor mereka masing-masing.

Ps: Gps (alat pelacak)

^*^

Gini dulu yekk
part selanjutnya baru panjang xixi
kalo ada slah atau typo sok dikoreksi yaa

see u.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang