Part 3

12K 699 5
                                    

HAPPY READING💕

^*^

Adeva baru saja selesai makan malam bersama Kenzo dan kedua orang tua Kenzo. Saat ini ia sedang memainkan handphonenya sembari bersandar di kepala kasur Queen Size nya.

"Huft...Bosen." Gumannya pelan sambil menscroll beranda instagram miliknya.

Selang beberapa menit, suara ketukan pintu kamarnya terdengar.

"Masuk aja." Teriak Adeva pelan.

Pintu kamarnya pun terbuka dan memperlihatkan Seorang Kenzo dengan pakaian Casualnya. Yap Kenzo memakai celana jeans hitam, baju kaos putih dan Jaket kulit berwarna hitam yang terlihat pas di tubuhnya sehingga menambah kesan cool pada dirinya.

"Untung putih, kalo lo item lo jadi ga keliatan Ken." Ejek Adeva.

"Dih. Tapi gue ganteng kan?" Balas Kenzo dengan Pd nya.

Adeva mengangkat bahu nya acuh."Kalo itu gue akuin." Ujarnya sedangkan Kenzo hanya terkekeh.

"Gue pengen berangkat." Kenzo kemudian duduk di sofa kamar Adeva.

Mendengar ucapan Kenzo, Adeva langsung teringat sesuatu.

"Gue bosen, gimana kalo gue ikut Kenzo aja?" Ucap nya dalam hati. Ia kemudian menatap Kenzo binar.

"Ken. gue pengen ikut." Ucapannya barusan langsung membuat Kenzo mengalihkan perhatiannya ke gadis yang berada di depan nya itu.

Melihat perubahan wajah Kenzo, Adeva bersuara."Gue bosen di rumah Ken." Rengek nya.

"Gak. Lo ga boleh ikut. Apa-apaan sih." Tegas Kenzo kemudian berdiri.

"Ayolah Ken,sekali aja." Pinta Adeva lagi.

"Disana bukan tempat lo,Deva."

"Pleasee Ken..."

"Ngga. Nanti lo ada apa-apa lagi."

"Kan ada elo, gak mungkin kan lo mau gue kenapa-napa?"

Kenzo berpikir sejenak. "Iya emang tapi....Ah pokoknya lo ga boleh ikut."

"Kenzo lo baik banget deh." Adeva masih berusaha agar Kenzo mengizinkan dirinya untuk ikut.

Kenzo mengalihkan pandangannya ke arah lain membuat Adeva lagi-lagi meminta agar ia bisa ikut dengannya.

"Ken? Boleh yah....sekali aja yah yah yah.Bolehkan?"

"Gue janji deh ga bakal ngerepotin lo. Boleh kan?" Sambung nya lagi.

Kenzo kemudian berbalik dan menatap wajah Adeva. Ia menghela napas pelan."Sekali aja." Balasnya pelan yang mampu membuat Adeva bersorak ria.

"Buruan siap-siap, gue tunggu di bawah." Adeva hanya menganggukan kepalanya antusias dan Kenzo mulai berjalan keluar dari kamar Adeva.

Dengan gerakan cepat, Adeva kemudian mengganti pakaiannya dan memberikan make up tipis di wajahnya, meskipun hanya sedikit bedak dan liptink, wajah Adeva terlihat sangat cantik. Karena pada dasarnya dirinya adalah gadis cantik.

15 menit berlalu, dan Adeva telah selesai bersiap-siap. Ia memakai rok pendek selutut berwarna abu-abu,hoodie berwarna hitam dan rambut nya yang ia biarkan tergerai sehingga menambah kesan imut di dirinya.

Adeva kemudian berjalan ke lantai bawah dan menghampiri Kenzo yang sedang menunggu nya di ruang tamu sembari memainkan handphone.

"Gue udah selesai." Ucap Adeva membuat Kenzo beralih pandang kearah nya.

Kenzo langsung berdiri setelah melihat penampilan Adeva ."Lo ngapain pake rok pendek?" Tanya Kenzo sedikit keras.

"Ganti buruan. Lo harus pake celana." Suruh Kenzo.

Adeva yang melihat wajah Kenzo langsung tertunduk, pasalnya ia sangat takut jika Kenzo sudah marah seperti ini.

"Lo tau kan kalo gue gak suka pake celana jeans atau semacamnya? Dan karena itu gue gak punya celana kayak gitu." Ujar Adeva sedikit takut.

"Punya sih, tapi celana pendek."

Kenzo kembali menghela napas nya panjang."Disana, lo ga boleh jauh-jauh dari gue." Ucapan Kenzo pun mendapat anggukan pelan oleh Adeva.

"Yaudah. Sekarang lo minta ijin sana sama mamah." Pinta Kenzo.

"Lah? Kan tadi gue udah ngijinin lo ke tante Diana."

"Tadi lo ngijinin gue, bukan lo. Udah sana buruan." Adeva sempat nyengir sesaat sebelum berjalan kearah ruang keluarga di mana ada Diana Disana.

"Tante, Deva pengen ikut sama Kenzo boleh kan Tan?" Izin Adeva saat telah sampai di ruang keluarga.

"Iya tapi harus hati-hati yah sayang." Jawab Diana lembut. Diana memang sudah menganggap Adeva sebagai anaknya sendiri semenjak gadis itu menginjakkan kakinya di rumah ini begitupun dengan Rian suaminya.

"Pasti tante. Oh ya om Rian mana Tan?"

"Lagi dikamar sayang, kerja proposal soalnya sekertarisnya lagi sakit." Jelas Diana kemudian. Adeva hanya mengangguk kan kepalanya saja.

"Ya udah kalo gitu Deva pamit yah Tan." Adeva kemudian Menyalimi tangan Diana disusul dengan Kenzo yang ntah datang sejak kapan.

"Hati-hati."

"Iya." Jawab mereka serempak.

Kenzo pun berjalan kearah garasi rumahnya diikuti Adeva di belakangnya.

Kenzo mengeluarkan motor sport berwarna merah yang memiliki lambang huruf 'R' di depannya. Itu adalah motor persatuan anak regaza . Semua anggota regaza memiliki motor seperti itu. Sport merah dengan lambang 'R' di depannya.

Motor tersebut juga telah di ketahui oleh kebanyakan orang. Jadi tak jarang jika ada anak regaza yang lewat di jalanan maka orang-orang biasanya akan memberikan jalan kepadanya.

"Pake motor regaza?" Tanya Adeva.

"Iya. kan pengen balapan." Balas Kenzo dan hanya diangguki oleh Adeva.

Setelah selesai menyiapkan motornya, Kenzo pun naik ke atas motornya. Diikuti oleh Adeva.

"Udah?" Tanya Kenzo setelah Adeva naik keatas jok motornya.

"Iya." Kenzo pun mulai menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata.

^*^

Maap kalo masi gajelasss huhu
author nunggu vomen dari kalian yaa

See u.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang