Part 40

6K 357 8
                                    


HAPPY READING💕

^*^

BRUKK

"KEVIINN"

Kevin terjatuh dengan posisi terngkurap diatas aspal. Ia memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit. Saat berusaha bangkit, Gian langsung menginjak punggung nya membuat Kevin tak dapat berkutik.

Liora yang melihat itu berusaha melepaskan dirinya dari cekalan lelaki yang tengah memegangnya. "Lepas." Ucapnya seraya berusaha melepaskan dirinya.

"Badan lo bagus. Main sama kita-kita mau?"Ujar lelaki itu,Adnan.

Liora mendecih. "Goblok! Nyadar muka lo kayak orang utan!" Balas Liora kesal.

Dibuat marah, Adnan langsung menarik kuat rambut Liora membuat gadis itu mengerang kesakitan.

BUGHH

Adnan terjatuh setelah mendapat tendangan dari seseorang dibelakang nya. Melihat Adnan terjatuh, Kevin mengambil kesempatan. Dengan gerakan cepat ia langsung berdiri dan menendang tulang kering Gian dengan keras.

"Berani banget lo nyimpen kaki kotor lo dipunggung gue." Bahkan dengan kepala yang mengeluarkan darah, Kevin masih sanggup melawan rival nya ini.

Terlepas dari Kevin dan Gian, seseorang yang menendang Adnan tadi segera menghampiri Liora. "Lo gapapa?"

Liora menggeleng. "Tolong bantu Kevin." Pintanya kepada seseorang itu. Lelaki itu tidak sendiri melainkan bersama teman-temannya.

Kevin menoleh. "Varel?"

Varel tidak menanggapi Kevin dan langsung memukul kepala Gian yang tengah menahan sakit akibat tendangan Kevin di tulang keringnya.

"Pergi atau gue panggil Kenzo buat ngabisin lo." Ancam Varel.

"Jadi sekarang kalian udah damai?" Tanya Gian dengan nada merendahkan.

"BUKAN URUSAN LO, SU!"

Gian kicep. Ia segera menyuruh anggotanya untuk membantu dirinya dan meninggalkan tempat ini. Dua geng besar dihadapannya ini sangat berbahaya. Jika ia meladeninya, bisa saja dirinya mati saat ini juga.

^*^

Setelah mengantar Liora dan Kevin kerumah sakit, Varel dan teman-temannya langsung pulang ketika Kevin tengah ditangani oleh seorang dokter.

Beberapa saat setelahnya, Liora masuk keruangan Kevin. Ia pun mendapati lelaki itu sedang bersandar di kepala ranjang rumah sakit. Kevin hanya mengobati luka dibagikan kepalanya saja, oleh karena itu ia tidak diinfus.

"Sakit banget,ya?" Tanya Liora khawatir.

Kevin menggeleng. "Maaf,Ra. Rambut lo jadi rontok banyak karna di jambak tadi."

"It's okay."

"Balik yuk. Kenzo pasti udah nyariin." Ujar Kevin setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 23.00.

"Tapi luka lo—"

"Gapapa, ayo."

^*^

Tok...tok...tok..

Pintu rumah yang menjulang tinggi itu terbuka dan menampilkan Kenzo sembari bersedekap dada.

"Dari mana aja?" Tanyanya menginstrupsi.

Kevin muncul dari samping Liora. "Sorry. Gue yang salah."

Kenzo memperhatikan perban yang terlilit rapi di pelipis Kevin. "Masuk. Kita bicara di dalem." Kevin pun segera masuk dan langsung berjalan kearah sofa ruang tengah diikuti oleh Liora di belakangnya.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang