Part 44❗️15+❗️

8.6K 400 0
                                    


Unsur vulgarnya ga terlalu itu-itu kok, cuman buat jaga-jaga aja biar yang bocil tau batasan membaca xixi ^^

HAPPY READING💕

^*^

Vano baru saja tiba dibangunan tua tempatnya menyekap Adeva. Ia berjalan masuk dan menemui Reva yang memang telah berada di tempat ini semenjak siang tadi. Selain mereka berdua, ada beberapa orang suruhan Vano untuk menjaga tempat ini juga.

"Gimana? Lo udah kasih makan dia belum?" Tanya Vano kepada Reva.

Reva mengangguk. "Tapi dia gabisa diem, jadi gue suruh Yanto buat bius dia." Jelas Reva. Yanto adalah salah satu dari orang suruhan Vano.

"Sekarang udah sadar?"

"Belum."

Vano mengacak rambutnya frustasi. "Goblok banget sih,lo."

Reva menatap kearah Vano dengan tatapan kesal. "Masih untung mau gue jagain."

Mendengar itu, Vano tidak memperdulikan ucapan Reva barusan, ia melihat ke beberapa orang suruhannya. "Malam ini gue mau bersenang-senang. Kalian jaga gedung ini dengan ketat. Jangan sampai ada seorang pun yang masuk ke gedung ini." Titah Vano tegas.

"Siap, Bos!"

^*^

Saat ini Jelin, Zander, Sabrina, Vania dan Yana tengah berada di rumah Kenzo. Sedari tadi Jelin tak henti-hentinya menangis di pelukan Zander. Liora, Diana, Sabrina, Vania dan Yana mencoba menenangkan nya. Dan tentang Keluarga Adeva, Liora telah memberitahukan semuanya kepada teman-teman nya itu.

Mereka tentu saja terkejut, tetapi karna keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertanya lebih dalam, alhasil mereka mengurungkan niatnya untuk bertanya.

"Liora, tolong ambilin air hangat buat tante Jelin." Pinta Diana saat Jelin sudah mulai tenang. Liora pun segera beranjak untuk mengambil apa yang Diana suruh.

"Pah, semoga Deva baik-baik aja." Ucap Diana pelan seraya bersandar di dada bidang milik Rian.

"Iya, kamu tenang aja. Kenzo ama Varel pasti bisa nemuin Adeva." Balas Rian lembut seraya mengelus rambut istrinya dengan pelan.

Tadi saat Kenzo dan Varel pamit untuk mencari Adeva, Rian dan juga Zander ingin membantunya dengan mengirimkan beberapa bawahannya. Namun, kedua cowo itu menolak. Alhasil Rian maupun Zander hanya bisa mengiyakan permintaan anak mereka.

Beberapa saat kemudian, Liora datang dengan membawa segelas air hangat ditangannya. Ia pun langsung memberikannya kepada Jelin.

^*^

Regaza maupun Voster baru saja tiba di sebuah gedung tua yang berada di kota terpencil. Kenzo membuka helmnya kemudian melihat handphone nya.

"Bener ini tempatnya?" Tanya Varel. Setelah mengamati layar handphone nya, Kenzo mengangguk. "Ini tempatnya." Mendengar itu, anggota regaza maupun voster segera turun dari motornya.

Mereka berjalan masuk dengan Kenzo dan Varel yang berada di depan. Saat baru saja ingin masuk, mereka disambut oleh 10 orang pria berbadan besar yang berdiri dihadapan mereka.

"Mau apa kalian?" Tanya salah satu dari mereka.

"Gue gaada waktu buat ladenin kalian. Sekarang, dimana Vano?" Tanya Kenzo dengan nada malas.

"Kalian mau masuk? Jangan harap, karena kalian ga bakal bisa lawan kita." Balas orang berkulit hitam tersebut.

Merasa jengah, Roy maju mendekat kearah Kenzo dan Varel. "Banyak bacot dia, lo berdua masuk aja, biar mereka urusan kita-kita." Ujar Roy dan mendapat anggukan dari anggota regaza maupun voster yang mendengarnya.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang