Part 42

6K 333 1
                                    


HAPPY READING💕

^*^

Setelah berbincang-bincang sebentar bersama Liora, Kenzo beranjak menuju kamarnya. Ia melihat handphonenya sesaat yang tersimpan di dekat tv kamarnya. Merasa gerah, ia langsung masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Setelah beberapa menit, Kenzo keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana pendek selutut dan kaos putih polos. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 17.30 sore.

Kenzo mengambil handphonenya kemudian duduk disofa kamarnya. Saat baru saja membuka layar utama, ia melihat panggilan tak terjawab dan voice note dari Adeva sejak setengah jam yang lalu.

Ia pun segera membuka room chat nya dengan Adeva dan memutar voice note dari gadis itu.

"Ken, pleasee tolong. Vano lagi ngejar-ngejar gue..hiks."

"Gue takut banget."

"Kenzo..."

Setelah mendengar itu, emosi Kenzo langsung naik pitam. "BANGSAT!" Kenzo segera memakai celana jeans hitam miliknya dan mengambil jaket kulit yang berada di dalam lemari. Ia turun ke lantai bawah dengan tergesa-gesa, bahkan ia tidak menyadari bahwa sedang ada tamu yang berkunjung kerumahnya.

"Kenzo kamu mau kemana?" Panggil Diana setelah melihat Kenzo berjalan dengan tergesa-gesa ke arah pintu utama.

Kenzo menoleh, ia sedikit terkejut melihat kehadiran Varel, Jelin dan juga Zander di rumahnya.

"Adeva mana?" Tanya Diana lagi.

Sedangkan Kenzo menatap Varel yang juga tengah menatap nya. "Vano." Ujar Kenzo singkat namun mampu membuat Varel berdiri seketika. Varel mengerti maksud dari perkataan Kenzo barusan.

Kenzo sengaja memberitahu Varel karena sekarang keadaan beda dengan sebelumnya. Varel adalah anak tiri Jelin yang tak lain ibunda Adeva. Kenzo tahu jelas Jelin pasti membutuhkan kabar tentang Adeva lewat Varel.

Jelin yang melihat Varel berdiri sontak ikut berdiri diikuti oleh Diana dan juga Zander. Saat ini Rian masih berada di kantor nya.

"Vano? Siapa Vano?" Tanya Jelin khawatir . Diana dan Zander berusaha untuk menenangkan nya.

"Deva dimana..." ucap Jelin lagi.

"Gue ikut." Titah Varel kepada Kenzo. Kenzo mengangguk sekali kemudian mulai melangkahkan kakinya keluar rumah.

Varel menoleh kearah Jelin. "Bunda gausah khawatir." Setelah berucap demikian, Varel berjalan mengikuti Kenzo keluar rumah.

^*^

Kenzo maupun Varel langsung turun dari motor mereka masing-masing setelah sampai di basecamp gastro.

Mereka berdua segera berjalan masuk dan mendapati anggota gastro yang tengah bercanda satu sama lain.

Gio-wakil gastro yang pertama kali menyadari kehadiran mereka berdua.

"Wah ada tamu spesial nih." Ujar Gio dan berhasil mengundang perhatian anggota gastro lainnya.

"Mana Vano." Tanya Kenzo tanpa basa basi. Tidak menanggapi ucapan Kenzo, salah satu anggota gastro lainnya malah mempermainkannya. "Duduk dulu sini, nih ada rokok buat kalian." Ucapnya.

BRAK!

Varel menendang meja yang berada didepan nya dengan keras. "Dimana Vano, ANJING!"

Gio terkekeh seraya berdiri mendekati Varel. "Santai, ini markas gastro kalo lo lupa."

Karena sudah sangat kesal, tanpa berkata apapun Varel langsung melayangkan pukulannya di pipi kiri Gio dengan keras.

BUGH!

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang