HAPPY READING💕^*^
Semenjak pulang dari toko buku tadi, Adeva mengurung dirinya didalam kamar. Ia bahkan tak henti-hentinya menangis, mengingat sosok ibu yang selalu ia rindukan selama kurang lebih 12 tahun ini.
"Ma-mamah?" Seketika lutut Adeva lemas. Ia memegangi lengan Kenzo agar tidak terjatuh. Sedangkan Kenzo yang memang tidak pernah bertemu dengan jelin-mama Adeva terlihat kebingungan.
"Mamah?" Ulang Varel tak percaya.
Jelin menatap putri kandungnya itu dengan tatapan sendu. "De-deva...ini deva kan?" Jelin maju hendak mengelus pipi Adeva yang telah dibasahi oleh cairan bening yang keluar dari manik mata gadis itu, namun Adeva seketika mundur membuat Kenzo yang berada disampingnya juga ikut mundur. Melihat respon Adeva membuat jelin mengurungkan niatnya dengan perasaan campur aduk dan beralih menatap Kenzo.
"Kamu...Kenzo?" Tanyanya dan mendapat anggukan kecil dari Kenzo.
"Mama kamu apa kabar?" Tanya Jelin lagi.
"Baik."
Merasa bingung dengan yang terjadi, Varel memegangi pergelangan tangan Jelin. "Bun, ini maksudnya apa?"
"Varel, jadi—" ucapan Jelin terhenti ketika mendengar suara Adeva.
"Ken ayo pulang. Kepala gue sakit." Tanpa menoleh kearah Jelin, Adeva menarik lengan Kenzo keluar dari toko buku tersebut.
"Hiks...mamah jahat banget." Ucap Adeva disela-sela tangisnya.
"Deva nunggu mamah ama papa loh." Ucapnya lagi seakan-akan kedua orang tuanya berada dihadapannya saat ini.
"12 tahun. Selama itu deva nunggu kalian buat jemput deva, tapi nyatanya...hiks" Adeva memeluk kedua lututnya seraya menangis sesenggukan.
"Deva sayang, kamu disini sama tante Diana dan om Rian dulu yah, mamah sama papa bakalan jemput kamu nanti."
"Bullshit. Sekarang mamah udah ada keluarga baru,pasti papa juga gitu."
"Gue bener-bener kayak anak buangan."
Adeva mengingat bagaimana Jelin memperlakukan Varel. "Anak orang lain dijaga,disayang. Anak sendiri ditelantarin haha lucu emang."
"Sakit banget,mah." Adeva memukul-mukul dadanya yang terasa sesak ketika mengingat semuanya.
^*^
"Kenzo, Deva kenapa?"
"Mamah liat dari pulang sekolah tadi dia gak pernah keluar kamar." Lanjut Diana sambil duduk disofa kamar Kenzo.
Kenzo menghela nafasnya. "Deva masih belum keluar kamar?" Diana mengangguk sebagai jawaban.
"Tadi di toko buku Deva ketemu sama mama nya,Mah." Jelas Kenzo membuat Diana terkejut.
"Jelin?" Tebak Diana dan Kenzo mengangguk.
"Kenapa sedih?"
"Tante Jelin sama keluarga barunya."
Mendengar itu, Diana hanya mampu menghela nafas pelan.
Diana memang mengetahui bahwa Jelin dan suaminya menitipkan Adeva kepadanya karena mereka akan cerai dan memulai hidup baru masing-masing.
"Mamah kekamar Deva dulu." Pamit Diana dan segera meninggalkan kamar Kenzo menuju kekamar Adeva. Sedangkan Kenzo memberitahu anggota regaza tentang rencananya yang ingin kumpul di basecamp malam ini dibatalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D E V A [COMPLETE]
Teen Fiction📌[TYPO BERTEBARAN MOHON DI MAKLUMI] 📌[PENULISAN MASIH BERANTAKAN] Adeva Keyna Almetta. Kisahnya dimulai ketika kedua orang tuanya menitipkan dirinya kepada sahabat dekat bundanya. Ia mengira bahwa ia akan dijemput kembali oleh kedua orang tuanya...