HAPPY READING💕
^*^
"REVA!!!"
Suara teriakan tersebut membuat kedua perempuan cantik itu menolehkan wajahnya kearah sumber suara.
"Ke-Kenzo?" Guman Reva saat melihat anggota inti Regaza tengah berjalan kearahnya dengan tatapan yang mematikan.
Adeva dan Reva sama-sama terkejutnya, bedanya Adeva yang semakin terisak sedangkan Reva yang segera mendorong tubuh Adeva hingga terbentur di pohon yang berada di belakang gadis itu.
Adeva meringis, sedangkan Reva tengah mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri. Tapi siapa sangka jika baru saja melangkahkan kaki nya, tangan nya sudah dicekal lebih dulu oleh Naval.
Naval menyeringai. "Mau kemana lo?" Tanya nya dingin membuat Reva diam seketika. Reva merasakan disekujur tubuhnya hawa dingin saat melihat pandangan anggota inti Regaza kepadanya.
Reva gelagapan. "Ka-kalian Re-regaza kan?" Tanya nya gugup. Jujur, ia baru melihat sisi lain dari anggota Regaza.
Mereka tidak menggubris ucapan Reva. Sedangkan Kenzo langsung memeluk erat tubuh mungil Adeva yang tengah terisak di dada bidangnya.
Reva terus saja memberontak agar cekalan tangan Naval lepas dari tangannya, tetapi Naval malah semakin menguatkan cekalannya. Mereka diam, mereka hanya menunggu intruksi dari Kenzo.
Setelah merasa lebih tenang,Adeva melepas pelukannya dari tubuh Kenzo. Sedangkan Kenzo melepas jaket yang dikenakannya dan memakaikan nya di tubuh Adeva.
"Diam disini." Titah Kenzo dan diangguki oleh Adeva. Setelahnya, Kenzo beralih kepada Reva dan teman-temannya.
"Lepas." Pinta Kenzo datar. Naval segera melepas cekalan tangannya di tangan Reva.
Kenzo mendekat membuat Reva secara spontan mundur beberapa langkah.
"Kenapa mundur? Biasanya lo yang selalu maju kalo sama gue." Ucap Kenzo dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak.
Reva menggeleng. "Maaf Kenzo... Tolong maafin aku." Tuturnya lirih sambil menatap Kenzo dengan tatapan sendu. Yang ditatap pun hanya menyunggingkan senyuman Devil nya.
Anggota inti Regaza hanya diam menyaksikan apa yang dilakukan Kenzo dan Reva, mereka tidak ingin ikut campur tanpa perintah Kenzo. Sedangkan Roy, ia beranjak ke samping Adeva sambil menenangkan gadis tersebut.
"Lo ga nelfon sepupu lo? Buat nolongin elo." Tanya Kenzo datar.
"Sep-sepupu?" Reva mengernyitkan dahi nya bingung.
Kenzo mengangguk. "Vano." Balasnya singkat.
Deg.
"Kenzo tahu kalo gue sama Vano itu sepupu-an?" Batin Reva. Terlihat jelas kerutan di wajahnya yang menandakan ia sangat bingung. Dan Kenzo tersenyum akan hal itu.
^*^
Di tempat lain, Vano terlihat gelisah setelah mendapat kabar dari orang tua Reva bahwa gadis itu belum pulang padahal hari sudah semakin gelap.
Awalnya ia tidak terlalu memikirkan tentang Reva, karna memang ia masih sangat kesal dengan sepupunya itu. Tapi setelah mengunjungi sekolah Reva, ia diberitahu oleh salah satu siswa bahwa tadi Reva pergi bersama Adeva.
Vano mengingat bagaimana sifat gadis itu jika ingin mendapatkan sesuatu. Reva tidak segan-segan. Apapun yang ia inginkan harus ia capai, meski dengan cara apapun.
Setelah beberapa saat berkutat dengan pikirannya, Vano mendapatkan clue. "Yah,gue bisa lacak lokasinya." Ucapnya pada dirinya sendiri.
Vano terlihat sedang mengotak-atik handphonenya di dalam mobil, setelah beberapa menit, ia mengernyitkan dahi nya bingung. "Ngapain Reva sama Adeva Disana?" Guman nya pelan.
Tidak mau ambil pusing, Vano segera melajukan mobilnya ke lokasi yang ia dapat setelah melacak handphone milik Reva.
^*^
Kenzo menatap nyalang kearah Reva. "Kaget? Bahkan saat lo berguman aja gue denger." Ujar Kenzo santai membuat Reva semakin terkejut mendengarnya.
"Ma-maksud nya?"
"Ntahlah. Gue bingung sama jalan pemikiran lo. Lo rela ngelakuin apapun demi gue?" Kenzo tertawa sumbang. "Dan lo bahkan rela kerja sama dengan sepupu busuk lo itu demi ngejauhin gue sama Deva?Cih. Otak di pake dong."
"Lo juga seharusnya denger ucapan sepupu lo itu. Kalo lo jangan jadi orang bodoh hanya karna seseorang." Lanjut Kenzo lagi.
Dan Reva lagi-lagi di buat terkejut akan ucapan Kenzo.
"Kenapa ka-kamu bisa tahu semuanya?" Tanya Reva gugup.
Kenzo memasang smirk nya. "Kenapa gue tahu? Oke gue bakal jelasin." Ia kemudian mengaktifkan handphone miliknya dan mengeraskan suara speaker di handphonenya.
"Coba lo ngomong." Ucap Kenzo. Reva hanya berdehem sebentar dan alangkah terkejut nya ia saat mendengar suara deheman dirinya dari handphone Kenzo.
Kenzo lagi-lagi memasang wajah dingin nya. "Lo udah paham,Reva?" Reva gelagapan. "Kok bisa?"
"Ck. Gue jelasin."
"Jadi kalung yang lo pake itu." Tunjuk Kenzo kearah leher Reva dimana kalung pemberian nya masih tergantung indah disana. "Bukan kalung biasa." Lanjut nya.
Reva semakin bingung. "Maksud nya apa,sih?"
"Kalung itu ada penyadap suaranya."
Deg.
Deg.
Deg.
Reva memegang dadanya yang sesak, kaki nya terasa tidak kuat lagi untuk menopang dirinya. "Jadi selama ini..."
"Gue harap lo ga bodoh untuk mengerti ucapan gue."
"Bukan hanya penyadap suara, kalung itu juga memiliki gps, jadi lo ga perlu bingung kenapa gue bisa tahu keberadaan lo sekarang ini."
"Jangan tanyakan lagi, semua yang lo lakuin udah gue tahu, dari yang buat Lisa celaka, sampai kebohongan lo tentang Gastro." Lanjut Kenzo lagi, tangannya ia kepal dengan kuat.
Bahkan dirinya juga telah bersumpah pada dirinya sendiri jika seseorang yang berada dihadapannya saat ini adalah seorang pria, maka hari ini juga dia akan habis ditangan Kenzo.
Reva terisak di hadapan Kenzo. Hingga sebuah suara memanggil namanya, ia pun menoleh kearah sumber suara tersebut.
Vano terlihat berlari kecil ke arah kerumunan anggota inti Regaza dan yang lainnya. Ia kaget melihat Reva yang tengah terisak diantara mereka.
"Ngapain lo?!" Ketus Vano kepada Kenzo.
Yang ditanya hanya memasang wajah datarnya.
Kemarahan Vano memuncak, ia segera maju dan ingin menghadiahi bogeman di perut Kenzo. Tetapi langkah nya tertahan karna Reva. Reva memeluk erat tubuh Vano. "Udah, gue mau pulang." Pintanya sambil Terisak.
"Bawa tuh pulang sepupu lo, gue muak liat nya. Gue harap lo cepet-cepet pindah dari Sma Garuda." Kali ini Levan yang berucap membuat Vano terkejut bukan main, saat ingin menimpali, Kenzo malah menyela ucapan nya. "Gausa kaget gitu, lo minta penjelasan dari sepupu lo aja."
"Dan satu lagi, jangan pernah kalian ganggu Adeva atau hidup kalian akan berakhir tragis." Sarkas Kenzo dingin. Sedangkan Vano menatapnya tajam kemudian menarik pelan pergelangan tangan Reva untuk meninggalkan tempat itu.
^*^
PENDAPAT KALIAN TENTANG KENZO?
VOTE DAN KOMEN NYA JANGAN LUPA.
See u.

KAMU SEDANG MEMBACA
A D E V A [COMPLETE]
Genç Kurgu📌[TYPO BERTEBARAN MOHON DI MAKLUMI] 📌[PENULISAN MASIH BERANTAKAN] Adeva Keyna Almetta. Kisahnya dimulai ketika kedua orang tuanya menitipkan dirinya kepada sahabat dekat bundanya. Ia mengira bahwa ia akan dijemput kembali oleh kedua orang tuanya...