HAPPY READING💕
^*^
Sepulang sekolah, seperti biasa anggota Regaza selalu memperlambat jam pulang mereka. Sedangkan siswa siswi lain telah berjalan keluar dari kelas mereka.
Adeva,Sabrina,Vania dan Yana mereka tengah berjalan beriringan ke arah gerbang sekolah.
Selang beberapa menit,Sabrina,Vania dan Yana telah pulang duluan karena jemputan mereka sudah tiba. Alhasil tinggallah Adeva sendirian yang tengah menunggu angkot ataupun bus yang mengarah ke komplek perumahannya.
Sebenarnya Adeva tidak sendiri, karna masih banyak murid lain yang tengah menunggu jemputannya. Dan kenapa Adeva tidak menelepon supirnya? Karna saat ini ia hanya ingin pulang menaiki angkutan umum. Anehkan? Wkwk
Setelah beberapa menit menunggu, sebuah mobil berhenti tepat di samping Adeva.
Tak lama, sang pemilik mobil pun turun dan menghampiri Adeva yang terlihat tidak memperdulikan kehadirannya.
"Masuk." Ucap seseorang tersebut sambil membuka pintu mobil bagian penumpang.
Adeva menoleh. "Buat apa,Reva?"
Reva mendengus pelan. "Udah masuk aja susah amat,sih." Pinta nya ketus. Adeva masih diam tak bergeming, ia tidak ingin membuat masalah pada saat seperti ini.
"Masuk gue bilang,Adeva!"
"Gue gamau Reva, lo apa-apaan sih." Balas Adeva dengan suara pelan. Teriakan Reva barusan membuat sebagian siswa maupun siswi melihat kearah nya.
Reva murka, ia menarik paksa Adeva masuk kedalam mobil nya, Adeva trus saja memberontak tetapi tenaga Reva lebih kuat darinya. Dan sekarang ia berakhir di dalam mobil Reva. Reva segera memutari mobilnya dan mulai menjalankannya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Sarsa, siswi kelas Ips yang melihat hal itu segera berlari ke arah kelas IPA 2 . Ia berharap Kenzo dan teman-teman nya masih berada di dalam kelas. Ia memang mengetahui tentang anggota Regaza yang selalu pulang di akhir, karna ia selalu melihatnya.
Sarsa juga termasuk teman Adeva di sekolah, karna ia tidak pernah membenci Adeva. Dan mereka menjalin pertemanan pada saat masa pengenalan lingkungan sekolah.
Sesampainya di kelas IPA 2, ia menghela nafas saat melihat anggota inti Regaza yang sedang sibuk berbincang-bincang.
Sarsa berdehem. "Permisi." Ucapnya gugup, baru kali ini ia memberanikan diri untuk berbicara kepada anggota Regaza langsung.
Kenzo dan yang lainnya pun segera menoleh kearah sumber suara membuat Sarsa diam terpaku di tempatnya.
"Ga kuat gue." Batinnya. Ia menatap satu persatu cowo tampan di hadapannya ini.
"Ada apa?" Balas Arvin.
"I-itu Adeva tadi-."
"Adeva kenapa?" Tanya Kenzo cepat,ia mendadak merasa tidak tenang, bukan lagi, handphone nya sedari tadi ia matikan.
"Tadi gue liat Adeva di paksa ikut sama Reva." Jelas Sarsa membuat anggota inti Regaza bungkam seketika.
"Anj*ng." Guman Levan.
"Thanks." Balas Naval dan diangguki oleh Sarsa. Cewe itu pun segera berlari keluar dari kelas IPA 2. Ia butuh oksigen saat ini.
Kenzo yang mengerti segera mengaktifkan handphone nya dan menggunakan Airpods miliknya.
"Kita harus susul dia sekarang. Kayaknya Reva bakal nyelakain Adeva." Ucap Kenzo. Mereka segera bangkit dan berjalan cepat menuju parkiran.
Saat sampai di parkiran, Kenzo dan yang lainnya segera memakai jaket dan helm mereka.
"Lo tahu tempatnya?"
"Kalian ikut gue aja."
^*^
"Reva lo mau apa sih?" Tanya Adeva dengan nada ketakutan. Bagaimana tidak? Reva membawanya ke daerah yang sepi, bahkan samping kiri kanan mereka saat ini adalah jurang.
"Lo diem aja. " balas Reva masih memfokuskan pandangannya kearah depan.
"Gue mau turun,Reva. "
"Tanpa lo suruh, gue juga bakal turunin lo ntar." Ucapan Reva barusan membuat rasa ketakutan Adeva meningkat, ia segera menghubungi Kenzo secara sembunyi-sembunyi takut Reva melihatnya.
Berdering.
Adeva menghela nafasnya saat tahu bahwa handphone Kenzo aktif, tapi selang beberapa detik, Kenzo menolak panggilan dari Adeva membuat air mata Adeva sangat ingin terjatuh.
"Ken lo masih marah? Gue butuh elo." Lirih Deva membatin.
Tak lama, Reva menepikan mobilnya. Adeva melihat sekeliling.
Hutan.
Reva turun dan menyuruh Adeva untuk turun dari mobilnya. Saat Adeva turun, Reva segera menarik rambut Adeva dan menyeretnya berjalan lebih dalam memasuki hutan tersebut.
Adeva meringis,tapi tidak di perdulikan oleh Reva.
"Reva lepas." Ucap Adeva sambil menghentakkan tangan Reva yang menarik rambutnya, alhasil Reva melepaskan tangannya dari rambut Adeva.
"Mau lo apa?" Tanya Adeva bingung. Mereka tengah berada di tengah-tengah hutan. Dan hari pun semakin gelap. Dan satu hal yang kalian harus tahu, Adeva takut gelap.
Reva tersenyum sinis. "Mau gue? Lo bego apa gimana sih? Lo jelas tahu apa mau gue."
Adeva terdiam. Dan setelahnya ia pun berbicara. "Kenzo?" Reva langsung tertawa kencang membuat Adeva semakin takut dengan perempuan dihadapannya ini.
"Lo pinter juga ternyata."
"Dan lo tahu? Gara-gara lo,gue susah buat dapetin Kenzo." Lanjut Reva lagi.
"Lo ternyata suka sama Kenzo?" Tanya Adeva pelan. Ya sebenarnya Adeva memang sudah mulai curiga dengan sikap Reva terhadap Kenzo, tapi ia baru mendengarnya langsung dari orangnya.
Reva mengangguk. "Sangat. Maka dari itu gue bakalan lakukan apapun buat dapetin Kenzo. Termasuk bunuh lo."
Adeva mematung saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Reva. "LO GILA!" Pekik Adeva histeris. Sedangkan Reva kembali tertawa melihat ekspresi ketakutan Adeva. Baginya, ini adalah hiburan.
"Denger gue, lo itu hambatan gue buat dapetin Kenzo. Dan siapapun yang berani ngambil Kenzo dari gue,bakal gue celakain."
"Lo tahu kan kejadian yang menimpa Lisa? Dia itu ngejar-ngejar Kenzo. Dan gue ga suka sama dia, dan akhirnya dia terbaring lemah di rumah sakit." Ujar Reva lagi.
Adeva terkejut,ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. "Ma-maksud lo-."
"Iya, gue yang buat Lisa seperti itu dengan bantuan seseorang. Dan sekarang giliran elo." Potong Reva cepat.
"Gue muak sama lo. Lo sok polos, sok cantik. Lo juga harus kayak Lisa atau bahkan lebih parah dari dia." Reva kemudian mencekal pergelangan tangan Adeva dengan kencang.
"Lepas,Reva." Ucap Adeva sambil menahan tangannya yang di cekal oleh Reva. Reva kemudian mengeluarkan pisau kecil yang sedari tadi ia sembunyikan.
Adeva mulai Terisak. "Lepas." Lirih nya pelan.
"Setelah pisau ini mendarat mulus di pergelangan tangan lo, gue harap lo ga bakal bisa buka mata lo lagi." Reva kemudian mulai mengarahkan pisau kecil yang di genggamnya kearah pergelangan tangan Adeva.
Sedangkan Adeva, ia tidak bisa apa-apa lagi, bahkan tenaga nya pun sangat kecil untuk melawan Reva yang terlihat sangat nafsu dihadapannya ini.
"REVA!!!"
^*^
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YAH;)
See u.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D E V A [COMPLETE]
Teen Fiction📌[TYPO BERTEBARAN MOHON DI MAKLUMI] 📌[PENULISAN MASIH BERANTAKAN] Adeva Keyna Almetta. Kisahnya dimulai ketika kedua orang tuanya menitipkan dirinya kepada sahabat dekat bundanya. Ia mengira bahwa ia akan dijemput kembali oleh kedua orang tuanya...