Part 48 [END]

11.2K 459 26
                                    


HAPPY READING💕

^*^

Hari ini adalah hari Sabtu. Adeva turun dari kamarnya menuju ke dapur. Ntahlah rasanya aneh, Varel terus menerus-menerus berada di pikirannya. Terakhir kali ia bertemu dengan lelaki itu sejak seminggu yang lalu, tepatnya saat Kenzo menyuruh dirinya untuk menemui Varel di depan rumah.

Semenjak itu, Adeva sama sekali tidak pernah bertemu dengan lelaki itu lagi. Dan semenjak itu juga, Jelin tidak lagi sering datang untuk sekedar melihat dirinya.

Adeva meminum segelas air putih dan meneguknya hingga habis. Saat berjalan keluar dapur, ia bertemu dengan Diana. "Pagi,tantee." Sapanya seraya tersenyum.

"Pagi juga, sayang."

"Deva, ntar siang kamu sama Kenzo temenin tante,ya? Soalnya papa nya Kenzo lagi ada urusan mendadak pagi tadi." Lanjut Diana.

"Mau kemana, tan?"

"Restaurant deket plaza. Mau, yah?"

Adeva mengangguk. "Iya tan."

^*^

Siang ini Adeva,Kenzo dan Diana sedang berada di sebuah restaurant mewah.

Sembari menunggu, Adeva sibuk memainkan handphone nya hingga tak menyadari seseorang duduk dihadapan nya, tepatnya disamping Diana.

"Deva..." Adeva mendongak kala mendengar namanya disebut oleh seseorang yang telah seminggu ini tidak menemui nya.

Melihat kehadiran Jelin, Adeva seketika beralih menatap Diana dan Kenzo secara bergantian. "Jadi tante ngajak Deva kesini buat ketemu dia?"

Diana mengangguk, sedangkan Kenzo hanya diam. Dirinya memang telah mengetahui tujuan utama Diana mengajak Adeva dan dirinya kesini.

"Kalau tante bilang buat ketemu mamah kamu, pasti kamu nolak." Jelas Diana.

Adeva mendengus. "Mau apa lagi?" Tanya nya kepada Jelin.

"Kali ini, mamah bener-bener rindu kamu,sayang." Balas Jelin lembut.

"Si Anak kesayangan mana?"

Jelin tersenyum. "Anak kesayangan mamah ada didepan mamah sekarang."

Mendengar itu, Adeva memutar bola matanya malas.

"Sayang, kamu—" ucapan Jelin terpotong ketika mendengar handphone nya berdering. Ia pun segera mengangkat telfon nya itu.

"Halo?"

"..."

"Kenapa emang?"

"..."

Mendengar perkataan seseorang yang sedang menelefon nya itu, seketika Jelin berdiri dengan ekspresi cemas membuat Adeva,Kenzo dan Diana bingung melihatnya.

"Bukannya tadi sebelum kesini, dia baik-baik aja?" Lanjut Jelin lagi kepada seseorang di seberang sana.

"..."

"Aku akan kesana." Jelin menutup telfonnya kemudian menatap Adeva serius.

"Kamu ikut mamah, yuk."

"Hah?kemana?" Tanya Adeva bingung.

"Biar kamu ga salah paham lagi. Diana ama Kenzo juga, kalian ikut."

"Apasih, gamau." Tolak Adeva.

"Deva, mamah mohon. sekali aja,yah?" Melihat wajah memelas dari Jelin membuat Adeva tidak tega dan berakhir dirinya mengiyakan ajakan mamah nya itu.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang