HAPPY READING💕
^*^
Setelah pulang ke rumah, Reva segera mengganti pakaian nya dan pergi menemui seseorang yang telah menunggunya.
"Gimana ini? Gue harus bilang apa ke Kenzo?" Tanya Reva kepada seseorang yang tengah berdiri di hadapannya.
"Emang dia suruh apa?" Balas orang tersebut.
"Dia suruh gue buat nyari informasi tentang Gastro." Jelas Reva.
Vano tersenyum menyeringai. "Lo bilang yang biasa aja."
Reva mengernyitkan dahinya bingung. "Bilang apa?"
"Lo pura-pura bilang kalo Gastro itu lagi ngerencanain sesuatu buat Regaza." Balas Vano enteng.
"Siap. Tapi gue lagi kesel nih, masa tadi gue di siramin air sampai basah kuyup." Adu Reva kepada Vano.
Vano menatapnya dalam. "Siapa? Dan kenapa lo digituin?" Tanya nya penasaran.
Reva mendengus. "Lisa ama antek-antek nya. Dia itu udah terkenal satu sekolah Sma Garuda kalo dia suka sama Kenzo. Tapi pas dia tahu gue ngejar Kenzo, dia ga terima dan berakhir dia nyiram gue di toilet." Jelas Reva kesal.
Vano tertawa. "Gue tahu dia. Dia emang cantik, tapi murahan. Dan lo tenang aja, gue bakal ngasih dia pelajaran karna udah nyiram lo." Ucap Vano tegas membuat Kedua mata Reva berbinar.
"Seriusan? Lo harus balas dia lebih kejam, atau kalo bisa hilangin aja nyawanya." Sarkas Reva.
Vano hanya membalasnya dengan anggukan pelan.
^*^
Kenzo dan anggota Regaza tengah berkumpul di basecamp nya. Mereka sedang berbincang-bincang mengenai Anak Voster.
Ini pertama kalinya mereka berkumpul lagi setelah Kenzo keluar dari rumah sakit.
"Gue yakin banget kalo mereka udah ngerencanain bermain curang sebelum nantang lo." Ucap Kevin dan mendapat anggukan dari yang lainnya.
"Kita harus buat rencana untuk balas dendam." Ujar Levan kesal.
Kenzo menggeleng. "Ga, kita ga harus membalas mereka dengan hal yang sama. Gue cuman pengen nantang Varel buat balapan ulang. Itu mungkin lebih baik." Putus Kenzo.
Roy mengangguk sambil tersenyum, ia menepuk pundak Kenzo yang sedang duduk Disampingnya. "Gue salut sama lo." Ucapnya dan Kenzo hanya membalasnya dengan senyuman.
"Ouhiya. Gimana lo sama Adeva? Lo emang tega gituin dia mulu?" Ujar Arvin.
Kenzo menggeleng. "You know lah." Ucapnya santai.
Arvin hanya mengangguk. "Jangan kelamaan, kasian dianya."
"Gue udah dapat clue lagi." Sahut Kenzo sambil tersenyum miring.
"Lo emang keren,Bro."
^*^
Pagi ini, Keadaan Adeva sudah mulai membaik, ia pun dengan semangat berangkat ke sekolah. Belakangan ini dirinya berangkat bersama supir pribadi keluarga Davisson karna Kenzo masih saja mendiami nya.
Sesampainya disekolah ia langsung berjalan menuju kelasnya dan sesekali ia membalas sapaan adik kelasnya atau seangkatan nya yang menyapa dirinya.
Adeva memasuki kelasnya dan mendapati Sabrina yang tengah menenggelamkan wajahnya di atas kedua lipatan tangannya di meja.
Adeva menepuk pelan bahu Sabrina. "Hey. Lo kenapa?" Tanya nya setelah duduk di bangku nya.
Sabrina mendongakkan kepalanya dan menatap kearah Adeva. "Gue ngantuk banget sumpah. Semalam gue marathon nonton drama. Tapi dramanya keren banget." Ucap Sabrina gemas saat mengingat kembali drama yang ia nonton semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D E V A [COMPLETE]
Novela Juvenil📌[TYPO BERTEBARAN MOHON DI MAKLUMI] 📌[PENULISAN MASIH BERANTAKAN] Adeva Keyna Almetta. Kisahnya dimulai ketika kedua orang tuanya menitipkan dirinya kepada sahabat dekat bundanya. Ia mengira bahwa ia akan dijemput kembali oleh kedua orang tuanya...