Part 10

7.1K 401 1
                                    

  HAPPY READING💕

^*^

Deruman motor terdengar jelas di arena balap malam ini. Kenzo dan Varel saat ini tengah beradu kekuatan di jalanan.

Varel memimpin saat ini. Yah memang itu adalah kemauan Kenzo, karna prinsip nya yaitu kalah dulu baru menang, bukan menang dulu baru kalah.

Varel terus menancap gas motornya tanpa memperdulikan pengendara lainnya. Sedangkan Kenzo sebaliknya, ia malah berusaha agar pengendara lainnya tidak merasa terganggu akibat ulahnya.

Tak terasa mereka sudah dekat dengan garis finish, dan sekarang Kenzo lah yang memimpin pertandingan, ia melajukan motornya dengan santai, berbeda dengan Varel yang terlihat tengah berusaha menyalip motor Kenzo.

Saat Kenzo melawati perempatan, ada dua buah mobil dari arah samping melaju cepat mendekati motor yang dikendarai oleh Kenzo, Kenzo yang tidak sadar akan hal itu terus melajukan motornya tanpa menyadari bahaya yang sedang menghampirinya.

Bruk!!!

Suara tabrakan menggema di jalanan sepi itu, Kenzo terlempar jauh dari motornya dengan siku dan lututnya yang bercucuran darah akibat terkikis aspal. Tanpa ia sadari, kini pelipis nya juga mulai mengeluarkan darah segar akibat hantaman keras di kepalanya.

Sekujur tubuhnya benar-benar perih. Dirinya sangat ingin kembali berdiri tetapi ia benar-benar mati rasa. Ingin meminta tolong tetapi ini adalah kawasan sepi dan hanya Varel yang melihatnya. Ya Varel hanya melihatnya tanpa mau membantu dirinya.

Beberapa saat kemudian, Varel kembali melajukan motornya meninggalkan Kenzo.

^*^

Varel sampai terlebih dahulu di garis finish membuat Anggota Regaza menatapnya heran.

"Ini ga mungkin."Guman Roy. Mereka semua masih menunggu kedatangan sang leader. Tapi hasilnya nihil,tak ada tanda-tanda bahwa Kenzo telah mendekati garis finish.

Tak lama, Varel dan anggotanya berjalan kearah kumpulan anggota regaza.

Varel tersenyum miring. "Cih. Leader lo ternyata ga punya kemampuan buat ngelawan gue." Ucapnya meremehkan.

Arvin membalasnya dengan senyuman yang tak kalah sinisnya. "Gue bukannya sombong. Tapi apa pernah lo denger kalo Kenzo itu kalah dalam balapan? Gue malah curiga lo itu curang." Balasnya dingin.

"Gue buat curang? Gue ga serendah itu. Lagian si Kenzo aja yang kemampuannya dikit banget." Ujar Varel tak mau kalah.

"Oh ya? Kalo emang lo ga buat apa-apa pasti sekarang Kenzo udah sampe, tapi nyatanya ngga." Timpal Roy kesal.

Adren berucap. "Jadi gini yah kelakuan anggota Regaza kalo kalah, mereka ga akan terima. Dih, raga nya cowo tapi jiwa nya cewe." Sindir nya. Seketika itupun anggota Voster tertawa terbahak-bahak.

Saat ingin membalas perkataan Adren barusan, Levan malah mendapat telfon dari nomor Kenzo, dengan cepat ia pun segera mengangkatnya.

"Halo Ken lo dimana? Ko belum nyampe-nyampe juga?" Cerocos Levan.

"Ha-halo..." ucap seseorang di dalam telfon. Levan mengernyitkan dahinya bingung, pasalnya ini adalah nomor Kenzo tetapi yang berbicara adalah seorang perempuan.

Seluruh anggota Regaza kini memfokuskan pandangannya kearah Levan, begitupun dengan Anggota Voster.

Levan berdehem. "Maaf, ini siapa?" Balas nya.

"Hmmm saya... saya bukan siapa-siapa nya cowo ini. Cuman saya pengen bilang kalo dia sekarang lagi di rumah sakit. Tadi saya gasengaja lewat di jalan Kamboja dan saya melihat teman kamu lagi kesakitan di sana dan ternyata dia Abis kecelakaan, dia kekurangan banyak darah." Jelas perempuan itu.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang