Part 18

6K 391 0
                                    

HAPPY READING💕

^*^

Sepulang sekolah, Adeva dan Vania tengah berada di gerbang sekolah mereka. Sabrina dan Yana baru saja pulang dijemput oleh orang tua mereka, dan sekarang Adeva pun tengah menemani Vania untuk menunggu jemputannya.

"Serius ini lo gapapa temenin gue?" Tanya Vania.

Adeva mengangguk. "Gapapa lah, lagian gue juga ga langsung pulang ko bentar." Balasnya sambil memakai earphone di sebelah telinganya.

"Lah? lo pengen kemana?"

"Cafe."

"Sendiri?"

"Iya, pengen nyantai aja."

Vania mengernyitkan dahinya bingung."Kan dirumah juga bisa nyantai Adeva."

Adeva terkekeh."Mau nya di cafe."

"Tau ah. Itu papa gue udah dateng. Lo beneran mau ke cafe? Mau dianter?" Tawar Vania setelah melihat mobil sedan hitam berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri.

Adeva menggeleng. "Ga usah, gue cuman pengen ke cafe dekat sekolah doang."

"Oh yaudah, gue duluan yah." Vania pun berjalan menjauh dari Adeva, dan Adeva hanya membalasnya dengan senyuman simpul.

Setelah mobil yang dikendarai oleh papa Vania menghilang di tikungan, Adeva langsung memasangkan Earphone di telinga sebelahnya. Ia pun mulai berjalan keluar dari gerbang sekolah.

Arah cafe yang ingin ditujunya saat ini berada di seberang jalan yang mengharuskan Adeva untuk menyebrang jalan raya di hadapannya ini.

Adeva mulai berjalan dengan santai menyeberangi jalanan. Karna musik yang ia dengar terlalu besar, Adeva bahkan tidak mendengar suara klakson sebuah mobil truk.

Tin!Tin!Tin!

Saat semakin dekat dengan mobil truk tersebut, Adeva baru menyadarinya. Ia menoleh dan sangat terkejut nya ia saat melihat mobil truk tersebut hanya berkisar beberapa meter dari dirinya. Adeva tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.

"AWAS!!!"

Bruk!

^*^

Kenzo dan teman-temannya baru saja keluar dari kelas mereka.

Mereka memang sengaja pulang lebih lambat karna mereka sangat malas bertemu dengan para siswi di sekolah yang mengejarnya.

Tapi mereka juga sekarang sangat kesal karna Reva terus saja mengikuti kemana mereka pergi, bahkan sekarang ia masih saja mengikuti langkah anggota inti Regaza itu.

"Reva,lo bisa ga sih gausah ngintilin kita mulu." Kesal Levan.

"Kenapa sih? Aku kan juga ga ganggu kalian." Balas Reva tidak terima.

"Lo ganggu,Reva." Timpal Roy yang tak kalah kesalnya.

Reva cemberut."Kalian ga suka yah sama aku?"

"Kalo iya kenapa?" Ucap Naval.

Mendengar hal itu, Reva langsung memeluk lengan Kenzo manja. "Kenzo kamu liat kan temen-temen kamu ga suka sama aku." Adu nya.

"Dih, cringe." Ujar Arvin.

Kenzo segera melepas pelukan Reva di lengannya membuat Reva kembali memasang wajah kesalnya.

"Kok di lepas sih,Kenzo?"

"Bacot lo." Balas Kenzo dingin. Mendengar hal itu Reva melongo tak percaya.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang