Part 23

6.5K 352 6
                                    

HAPPY READING💕

^*^

Paginya, Adeva berangkat bersama Kenzo menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, Kenzo maupun Adeva tak sengaja berpapasan dengan anggota inti Regaza lainnya. Mereka pun berjalan beriringan menuju kelas dengan posisi Kenzo dan Adeva yang berada di tengah.

Seperti biasa, banyak tatapan yang mengarah ke mereka. Tatapan benci dan juga kagum. Tapi kalian tahu lah, tatapan yang paling dominan ialah tatapan benci yang menuju ke Adeva.

Adeva berjalan menunduk. Melihatnya, Kenzo segera merangkul pundak gadis disebelahnya itu yang berhasil membuat para mata kaum hawa yang menatapnya benci semakin terbakar. Tetapi Kenzo sama sekali tidak memperdulikan nya.

^*^

Bel istirahat telah berbunyi beberapa saat yang lalu, dan seperti biasa keempat gadis cantik tersebut telah duduk disalah satu bangku yang berada di kantin sekolahnya.

Pesanan mereka pun juga sudah terpampang rapi diatas meja kantin.

Adeva mulai memakan makanannya. "Gue udah baikan ama Kenzo."

Sabrina yang tengah sibuk dengan makanannya pun segera menoleh kearah Adeva, begitupun yang lainnya.

"Serius? Udah minta maaf dia?" Tanya Vania penasaran.

Adeva mengangguk. "Kalian harus tahu sesuatu."

"Apa?" Balas Sabrina penasaran dan diikuti anggukan oleh Vania dan Yana.

"Kemarin itu..." Adeva mulai menceritakan apa yang dialami nya bersama Reva. Mulai dari Reva yang memaksanya ikut hingga tentang kalung yang Kenzo berikan kepada Reva.

"Gue juga kaget pas tau kalo kalung itu ada penyadap suara dan gps nya." Terang Adeva kemudian.

Sabrina,Vania dan Yana melongo mendengar penjelasan Adeva, mereka tidak menyangka bahwa Kenzo dan anggota Regaza ternyata sangat cerdik.

"Buset dah! Pinter banget tuh anak." Ujar Sabrina serius.

"Duh kalo gini kan makin sayang gue ama Regaza." Timpal Vania.

Yana hanya cengo melihat sikap teman nya itu. "Tapi lo serius kan,Va?" Adeva mengangguk sebagai jawaban.

"Jadi selama ini Kenzo itu cuman pura-pura marah sama lo?" Tanya Vania.

"Dia bilangnya gitu." Balas Adeva santai.

"Trus Reva gimana?"

"Dia langsung pulang sama Vano." Jawab Adeva lagi.

Sabrina mengernyitkan dahinya bingung. "Tadi Reva ada kan dikelas?" Vania,Yana dan Adeva mengangguk bersama.

"Lah? Bukannya dia udah disuruh pindah ama Kenzo?" Sambung Sabrina lagi.

"Iya, tapi gue ngga tahu, mungkin kemauan dia tetep sekolah disini."

"Dih. Keras kepala banget tuh anak."

Adeva hanya terkekeh mendengarnya. "Udahlah, bel masuk udah mau bunyi tuh, abisin makanan kalian." Mereka bertiga pun segera melanjutkan acara makan mereka setelah tadi sempat tertunda.

^*^

"Gue duluan,yah." Pamit Yana sambil melambaikan tangannya kepada Adeva, Sabrina dan Vania.

"Gue juga duluan."

"Gue juga, lo bareng Kenzo kan?" Adeva mengangguk sambil tersenyum manis.

"Yaudah gue balik duluan."

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang