Part 7

8.5K 491 3
                                    

HAPPY READING💕

^*^

Pukul 07.00

Matahari mulai masuk kedalam kamar seorang gadis cantik yang tengah tertidur lelap. Adeva menggeliat pelan seraya terbangun dari tidurnya.

Setelah meregangkan tubuhnya, Adeva berjalan pelan kearah gorden besar yang berada di kamarnya dan membukanya secara perlahan.

Setelahnya, dengan langkah yang gontai ia kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Selang beberapa menit, Adeva pun telah terlihat segar dengan pakaian rumahan yang dikenakannya. Ia kemudian berjalan kearah tangga dan menuju ke lantai satu.

Adeva mendudukkan bokongnya di kursi ruang tengah, sambil menonton kartun Upin dan ipin.

Dirinya bosan. Namun, sedetik kemudian ia mengingat bahwa kemarin malam ia memesan Es krim kepada Kenzo. Dengan langkah cepat ia berlari ke kamar Kenzo tanpa memikirkan lututnya yang masih sedikit bengkak.

Jangan diragukan, Adeva sangat menyukai es krim.

Tanpa permisi Ia langsung masuk ke kamar Kenzo dan mendapati Kenzo yang masih tertidur lelap di atas kasurnya.

Adeva mengguncangkan tubuh Kenzo pelan. "Ken." panggilnya, namun Kenzo tidak bergeming dari tidurnya.

"Kenzoooo." Panggil Adeva lagi,dan kali ini Kenzo membuka matanya perlahan.

Kenzo menatap Adeva. "Apaan?." Ucapnya serak khas orang bangun tidur.

Yang ditatap pun hanya menunjukkan cengiran khas nya."Es krim gue mana?" Tanya Adeva sembari mengadahkan tangannya kearah Kenzo.

Kenzo menaikkan sebelah alisnya."Itu doang? Ganggu aja lo." Balas Kenzo dan langsung membelakangi Adeva kemudian kembali memejamkan matanya.

Adeva melongo dengan perkataan Kenzo terlebih saat Kenzo kembali tidur membuat nya semakin kesal. "Ken es krim gue mana ih. Gue mau makan sambil nonton Upin Ipin Elah." Rengek nya kembali sambil mengguncangkan tubuh Kenzo dengan sedikit keras.

Kenzo mendengus."Bawel. Ada di kulkas." Ucap Kenzo dengan posisi yang masih membelakangi Adeva.

^*^

Saat ini Adeva tengah duduk santai di sofa ruang tengah sambil memakan es krim dan menonton film kartun kesayangannya.

Tak lama,ia mendengar suara pintu terbuka, dan menampakkan Diana maupun Rian yang baru saja pulang setelah melakukan jogging.

Diana dan Rian menghampiri Adeva. "Selamat pagi sayang." Sapa Diana sambil mengecup pelan dahi Adeva. Ia memang selalu berperilaku layaknya seorang ibu kepada Adeva, begitupun dengan Rian.

Adeva tersenyum."Pagi juga tante,om." Balasnya ramah. Tak kalah dari Diana dan Rian, Adeva juga telah menganggap Diana dan Rian sebagai orang tuanya. Itulah mengapa ia kadang melupakan kesedihannya tentang kedua orang tua kandungnya yang mungkin telah melupakannya.

Rian tersenyum."Kenzo belum bangun?" Tanya nya lembut.

Adeva menggeleng."Belum om. Kenzo kalo hari libur kan Kebo nya keluar." Balas Adeva seraya terkekeh.

Diana dan Rian pun ikut terkekeh kala melihat wajah Adeva yang sangat menggemaskan.

"Ya udah tante sama om ke kamar dulu yah, mau Bersihin badan." Ujar Diana dan diangguki oleh Rian.

"Iya Tan." Diana dan Rian pun bergegas ke kamar mereka. Dan sekarang Adeva kembali memakan es krim nya.

Selang beberapa menit, Kenzo datang dengan pakaian santai nya dan terlihat segar, ia ikut duduk di salah satu sofa yang berada di dekat Adeva. Adeva yang melihat kehadiran Kenzo langsung beralih melihat jam dinding besar yang berada di sudut ruangan.

"Masih jam 8, Tumben cepet bangunnya." Sindir Deva pelan.

"Gara-gara lo. Gue udah ga bisa tidur tadi, makanya langsung mandi aja." Kesal Kenzo.

Adeva terkekeh. "Rasain." Ujarnya.

"Padahal Semalem gue begadang Elah."

"Emang gue pikirin."

Kenzo mendengus mendengar jawaban Adeva. Ia kemudian beranjak dan berjalan menuju dapur.

Saat melewati Adeva, tangannya terulur untuk menjitak kepala gadis itu dan setelahnya ia segera berlari menuju dapur.

Adeva tersentak kaget sekaligus kesakitan."KENZO!!!" Teriaknya garang.

"Apa?" Jawab Kenzo santai sambil membawa beberapa cemilan yang ia ambil dari dapur barusan.

"Sakit bego."

"Emang gue pikirin."

Adeva melotot mendengar jawaban Kenzo."Lo?!"

"Apa?"

"Mirip monyet."


^*^

Disisi lain, tepatnya di sebuah basecamp anggota Voster, terlihat sedang membicarakan sesuatu hal. Lebih tepatnya mereka membicarakan tentang cara mengalahkan Rival abadinya.

Regaza.

Di saat sang kapten tengah mencari cara untuk mengalahkan Anak regaza terutama ketuanya, salah satu dari mereka langsung memotong ucapan Varel. Ketua Voster.

"Tunggu-tunggu. Gue denger si Kenzo punya sahabat kecil dan sampai sekarang mereka masih sahabatan." Potong Adren, Anggota inti Voster.

"Nah bener tuh, Kalo ga salah namanya Adeva. Dia tinggal di rumah Kenzo." Timpal yang lainnya.

Varel mengangguk-anggukan kepalanya."Jadi?"

"Lo belum tahu? Banyak rival regaza yang jadiin gadis itu sebagai pancingannya biar bisa ngalahin Kenzo. Tapi gue denger-denger mereka susah buat dapetin cewe itu, karna Kenzo dan anggota regaza selalu sama dia." Jelas Adren lagi. 

Varel memasang smirk nya. "Kayaknya bakal seru." Guman nya pelan.

"Mmm...Gue penasaran sama wajah nya." Tutur Reza.

"Gue sih pernah liat cuman sekilas doang itupun pas gue berpapasan ama si Kenzo di jalanan. Dan menurut gue...dia lumayan lah." Balas Andre.

"Jadi...Lo tertarik Rel?"

Varel tersenyum miring."Sepertinya." Ucapnya kemudian.

"Dan dalam waktu dekat ini, gue bakal tantang Kenzo buat balapan." Lanjutnya lantang.

"Ide yang bagus Boss."

"Tapi...Gue takut nanti lo bakal ka-"

"Gue bakal main curang." Putus Varel akhirnya.

^*^

VOTE DAN KOMEN YAH:)

See u.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang