Part 8

7.8K 447 8
                                    

HAPPY READING💕

^*^

Setelah hampir 3 jam berdiri di lapangan, akhirnya Upacara pun telah selesai, Membuat seluruh siswa berlarian menuju kantin dan sebagian juga ada yang berjalan menuju ke kelas nya.

Adeva,Sabrina,Vania dan Yana, mereka lebih memilih berjalan menuju kelas nya daripada harus mengantri hanya untuk membeli sebotol minuman di kantin.

Sesampainya di kelas, mereka hanya sibuk memainkan ponsel nya masing-masing, berbeda dengan Adeva yang langsung menelungkupkan wajahnya di atas meja.

Selang beberapa menit, guru mapel pertama pun memasuki ruangan. Dan kelas yang tadinya ramai seketika hening mendengarkan penjelasan sang guru yang mengajar.

^*^

Waktu istirahat pertama telah selesai. Para siswa siswi pun kembali memasuki kelasnya untuk melanjutkan mapel kedua.

Tetapi betapa beruntungnya siswa kelas IPA 2 karena guru yang mengajar di jam pelajaran kedua sedang izin. Maka dari itu kelas mereka sekarang sedang bebas dari mata pelajaran kedua.

Vania yang merasa bosan pun mengajak Yana,Sabrina maupun Adeva untuk jajan cemilan dan juga minuman.

Karna sepertinya bukan cuman Vania yang bosan. Mereka bertiga pun menyetujui ajakan Vania dan mulai berjalan meninggalkan kelasnya.

Mereka lebih memilih jajan di Supermarket belakang sekolahnya dibandingkan di kantin sekolahnya. Karena biasanya pada saat jam pelajaran kedua, guru bk selalu makan di kantin utama sekolahnya.

Mereka melewati gerbang belakang yang memang jarang di kunci dengan santai. Saat mulai berjalan kearah Supermarket, Adeva tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat yang lainnya ikut menghentikan langkah nya juga.

"Kenapa?" Tanya Yana menatap Adeva.

Adeva menoleh. "Kalian duluan aja, Gue pengen ke warung itu dulu." Tunjuknya kearah warung yang berlawanan arah dengan yang ingin di tujunya.

"Hah?Lo mau beli apaan disana?" Bingung Sabrina.

"Teh susu, kata orang-orang teh susu disana enak,jadi gue pengen nyobain." Jelas Adeva sambil memperlihatkan cengiran nya.

Sabrina,Vania dan Yana hanya menggelengkan kepalanya. "Jadi lo ga mau jajan sama kita?" Tanya Vania.

"Gue titip aja deh."

"Ya udah. Mau gue temenin?" Tawar Yana.

Adeva tersenyum. "Ngga usah. Abis itu kita ketemu disini lagi yah." Setelah mendapat anggukan dari teman-temannya, Adeva segera berjalan santai kearah Warung tersebut.

Saat hampir sampai, suara deruman motor yang banyak membuat langkah Adeva terhenti seketika. Ia mengerjapkan matanya saat melihat motor-motor itu mendekat kearah nya.

Detak jantungnya semakin tidak karuan saat ada beberapa orang yang turun dari motor tersebut dan berjalan mendekatinya.

"Dia orangnya. Adeva." Ucap salah satu dari orang tersebut yang ternyata seumuran dengannya tetapi rata-rata tinggi nya sama seperti Kenzo dan anggota Regaza lain.

Adeva diam. Ia memperhatikan seragam yang dikenakan orang-orang di depannya itu.

"Anak Sma Alaska ." Batin nya kemudian.

"Ternyata dia lebih cantik dari yang gue bayangin." Ujar Aiden. Salah satu anggota Voster. Sedangkan Varel hanya diam, ia terus menatap manik mata Adeva yang terlihat ketakutan.

Andre mendekat. "Sendirian aja, Kenzo mana?" Ujarnya dengan nada meremehkan.

Adeva tersentak,ia menelan salivanya dengan susah payah."Kenzo?" Ucapnya dan dengan segera ka menyalakan ponselnya kemudian mencari nomor Kenzo dan menelefonnya.

A D E V A [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang