little wangji ; Wangxian (6)

920 118 0
                                    

2 tahun berlalu, pertumbuhan Lan Li-jun dan Lan Mei juga sungguh cepat.

Kedua bayi itu sudah tumbuh menjadi balita kecil menggemaskan yang sedang belajar berjalan, melihat perkembangan buah hati mereka.

Tentunya Lan Wangji dan Wei Wuxian merasa bangga, setidaknya mereka membesarkan darah daging mereka dengan sangat baik.

Dan perkembangan juga mengenai Wei Wuxian yang akan segera melahirkan anak ketiga mereka.

Ibu dua anak itu sejujurnya sangat kesal, Lan Wangji tak sengaja menyemburkan cairannya didalam tubuh Wei Wuxian. Secara logika, benih itu akan tumbuh diperut Wei Wuxian bukan?

"A-mei berhenti mengemutnya. Itu kotor" Ucap Wei Wuxian saat melihat anak perempuannya mengemut mainan yang berada di tangan kecilnya.

Wei Wuxian menghela nafas dan menarik mainan itu membuat wajah Lan Mei terlihat murung dan akan segera menangis.

"Ah maafkan ibu, tapi kau benar-benar tidak boleh mengemutnya" Jelas Wei Wuxian mengambil A-mei kedalam gendongannya menepuk-nepuk pantat si kecil untuk menidurinya.

Jika dilihat-lihat, semakin besar Lan Mei bertumbuh. Semakin terlihat wajah cantiknya, sangat mirip dengan Wei Wuxian. Dengan pakaian putih berpadu biru langit disertai lambang awan yang mengambang dan rambut tebalnya yang diikat dua sangat menggemaskan.

"Buu!" Lan Mei menepuk pipi Wei Wuxian dengan tangannya yang kecil, merasakan pipinya dipukul membuat Wei Wuxian memiliki ide jahil untuk mengelabui anak perempuan kecilnya ini.

"Aduhh kau memukul ibu begitu kuat, sakit sekali A-mei~" Rintih Wei Wuxian sambil memegangi pipinya, seakan pukulan kecil tak terasa itu benar-benar sakit. Mata lelaki itu menatap kearah sang anak yang menatapnya  dan berkata.

"Kau tidak menyayangi ibu? Ibu sedih sekali~~" Seakan mengerti ibunya bersedih, balita kecil dan pintar itu mengambil wajah ibunya dengan kedua tangan dan mengelus pipi Wei Wuxian.

Terlihat sekali wajah sedih dan bersalah anaknya terpampang jelas, sungguh A-mei memiliki sifat seperti Lan Wangji. Atau kadang-kadang seperti Wei Wuxian.

"Hahaha, ibu bercandaa~~" Ucap Wei Wuxian mengambil ribuan kecupan dari anaknya, wangi kayu cendana khas membuatnya selalu teringat kepada sang suami yang sekarang tengah mengajak si sulung berjalan.

Wajah balita itu langsung merengut seakan tahu ia dipermainkan, ia pun mengambil bibir Wei Wuxian. Mencapitnya seperti seekor kepiting dan menariknya.

Melihat tingkah anaknya itu membuat Wei Wuxian terkejut dan meringis sakit merasa bibirnya ditarik kuat oleh anak perempuannya.

"HUUMM~!" Pekikan kesal terdengar, menyatu dengan suara teriakan meringis dari Wei Wuxian. Keadaan semakin kacau, sungguh Wei Wuxian tak menyangka anaknya akan sangat mudah kesal seperti ayahnya.

Pintu kamar terbuka menampakkan Lan Wangji yang datang sambil menggendong Lan Li-jun di tangannya, melihat pemandangan itu membuat dirinya terkejut.

Segera ia menghampiri Wei Wuxian dan mengambil Lan Mei setelah menduduki Lan Li-jun di atas tempat tidur.

Mengetahui sang ayah kembali, Lan Mei langsung berhenti menarik bibir Wei Wuxian dan berpindah ke pelukan sang ayah.

Memeluk ayahnya erat sambil meremat pakaian ayahnya, alisnya bertaut menandakan dia kesal. Sesekali ia menatap sang kakak kembarnya yang menatapnya balik dengan tatapan bingung.

"A-mei kau benar-benar tidak menyayangi ibumu ini" Ucap Wei Wuxian sedih, tangannya beralih mengelus bibirnya yang kini sudah memerah muda karena ditarik dengan kuat oleh Lan Mei.

𝚘𝚗𝚎𝚜𝚑𝚘𝚘𝚝 ; 𝚖𝚡𝚝𝚡 (BL) [ON HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang