14 tahun kemudian...
Bertahun-tahun berlalu, Wei Wuxian kembali melahirkan seorang putri kecil cantik dan manis serta sehat. Mereka memberi nama putri bungsu itu Lan Ling.
Gadis manis itu memiliki wajah yang lebih dominan ke Lan Wangji ayahnya, dan juga sifatnya yang tak jauh beda dengan sang ayah.
Tentu karena didikan sang kakek, mereka pasti akan mengikuti apa yang diajarkan sang kakek.
Berbeda dengan A-mei yang sekarang terpisah dengannya, karena ia seorang pelajar kultivator wanita ia harus berpisah dengan ayah dan ibunya.
A-mei memiliki kepribadian yang murah senyum dan ceria, sejak dulu entah mengapa balita cantik yang sekarang bertumbuh menjadi seorang gadis yang cantik sangat suka menempel pada pamannya.
Bahkan ia akan senang jika melihat pamannya berkunjung dan memberikannya sebungkus permen, mengingat masa lalu membuat Wei Wuxian merindukan masa-masa mudanya.
Sekarang umurnya sudah melewati 40 tahun, anak-anak mereka yang tumbuh dewasa.
Bertahun-tahun juga membangun hubungan bersama sang suami yang masih terlihat awet muda dan tampan, tubuhnya yang besar dan gagah dengan tatapan datar dan dingin yang tidak pernah berubah.
Wei Wuxian sudah terbiasa dengan tatapan itu, bahkan kepribadian Lan Wangji saat ini sedikit berubah. Apalagi saat lelaki yang merupakan ayah dari tiga anak itu bertemu dengannya atau puteri-puteri kecil yang sekarang bertumbuh menjadi seorang gadis cantik remaja.
"Aku merindukan masa-masa dulu" Gumam Wei Wuxian menatap pohon yang tumbuh dengan baik didepan kamar suaminya, tidak ada perubahan di Gusu. Selain peraturannya yang sekarang bertambah.
Tenang saja, Wei Wuxian sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan Gusu. Ia bahkan sudah bisa bersikap tenang tidak gegabah atau melakukan kericuhan.
Malah, sikap gegabah dan perusuh itu menurun pada anak laki-lakinya. Untung saja anak pria itu masih bisa dikontrol dengan baik, Wei Wuxian sangat sering mendengar anak laki-lakinya itu dimarahi sang kakek karena melanggar peraturan atau membuat keributan.
Mengingat juga dirinya yang dulu sangat suka melanggar peraturan gusu, berlari diatas atap ditengah hujan sambil menggenggam dua ikat 'Senyum Kaisar'.
"Ibu!" Wei Wuxian tersentak kaget saat mendengar seseorang menepuk bahunya dengan sengaja, membuat ekspresi wajah Wei Wuxian berubah dan menengok kebelakang mendapati anak laki-laki setinggi dirinya dengan pakaian khas Gusu yang tak pernah berubah.
Pakaian sederhana dengan warna putih jernih yang dipadukan warna biru langit, tak lupa pita kepala yang menjadi lambang yang paling khas dari sekte suaminya itu.
"A-Li jangan mengejutkan ibumu" Tegur Lan Wangji yang mengikuti anak sulungnya itu dari belakang, Wei Wuxian menghela nafas membuat Lan Li-jun mengambil tempat duduk disebelah ibunya.
Memiliki kepribadian 70% Wei Wuxian dan 30% Lan Wangji membuat aura berwibawa keluar dari tubuh pemuda berumur 16 tahun itu.
"Ibu sedang apa?" Tanya Lan Li-jun, menatap Wei Wuxian.
"Hanya merindukan masa lalu, dimana kau sangat kecil dan suka mengompol" Mendengar ibunya mengucapkan hal itu, Lan Li-jun menatap ibunya kesal. Sungguh, ia sangat malu mendengar bahwa dulu ia pernah mengompol dibaju pamannya.
"Ibuuu!" Lan Li-jun menyangkal, tak terima saat ibunya mengingat-ingat kejadian memalukan itu.
"Apa? Itu memang nyata benar terjadi. Bahkan kau mencakar wajah ayahmu sendiri" Ucap Wei Wuxian menambahkan, Lan Li-jun menatap ayahnya yang sedang menatapnya balik dengan wajah yang datar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚘𝚗𝚎𝚜𝚑𝚘𝚘𝚝 ; 𝚖𝚡𝚝𝚡 (BL) [ON HIATUS]
FanfictionOneshoot MXTX couple/characters. . . !¡Don't copy my work¡! . . ⚠️WARN⚠️ - bxb - mpreg - toxic - non-toxic - baku - non-baku - china bl - semua jalan cerita murni ide author - kesalahan penamaan atau panggilan (penamaan dan panggilan sesuai dengan n...