fireworks ; Xicheng (6)

410 38 3
                                    

"Dimana dia?" Tanya xichen yang masih fokus dengan dokumen yang ada digenggamannya, pria lain yang merupakan salah satu pekerja xichen hanya melirik dari posisi menunduknya.

"Baru saja keluar dari kamarnya .." Ucap pria itu, xichen meletakkan dokumennya dan menatap pria itu serius.

"Panggil dia untuk bertemu dengan saya." Ucap xichen, pria itu mengangguk.

"Akan saya panggilkan pak, saya permisi.." Balas pria itu lalu melangkah pergi meninggalkan xichen untuk menjalankan tugas yang xichen perintahkan untuknya.

Selang beberapa menit, pintu terbuka menampakkan jiangcheng yang terlihat lelah dengan wajah sembab dan mata panda yang menambah kesan lelah.

Xichen menghela nafas, ia tahu pasti jiangcheng menangis semalaman dan tak bisa tidur dengan baik.

"Duduk disofa." Ucap xichen membuat jiangcheng menuruti perintahnya dan mendudukan tubuhnya diatas sofa, xichen beranjak berdiri dan melangkahkan kakinya mendekati jiangcheng yang hanya menunduk sedari tadi.

"Kau menangis?" Tanya xichen, jiangcheng menggeleng berusaha menepis tebakan xichen yang sejujurnya itu benar.

"Wajahmu tidak bisa berbohong, wanyin.." Jiangcheng tersentak saat xichen memanggil nama lainnya, pipinya merona merah membuat pria yang lebih muda membuang wajahnya.

"Kau dipecat..kau tau itu bukan?" Tanya xichen, membuat dada jiangcheng kembali terasa sesak saat xichen mengungkit hal itu.

"Saya tau, pak.." Xichen mengangguk dan mendekati duduknya kepada jiangcheng.

"Kau dipecat..bukan berarti dirimu akan meninggalkan rumah ini.." Ucap xichen membuat jiangcheng menoleh menatap xichen, xichen menampilkan senyumnya dan mengambil kedua tangan jiangcheng.

"Menikahlah dengan ku..kau mau menikah denganku bukan?" Tanya xichen, jiangcheng seketika membeku keringat mulai membasahi keningnya.

"Tapi pak..bukankah-"

"Aku mengatakan aku akan menikah?"

Jiangcheng mengangguk, membuat xichen mengeluarkan kekehan kecilnya. Mengeratkan genggamannya pada tangan jiangcheng yang dingin sekarang.

"Tapi aku tak pernah mengatakan, aku akan menikahi siapa" Balas xichen, jiangcheng terdiam dan terkejut saat xichen merogoh sakunya untuk mengambil sebuah kotak berisi sepasang cincin yang sangat indah.

"Maukah, kau...jiang wanyin..menikahi diriku  dan menjadi istriku?" Tanya xichen sekali lagi, wajah jiangcheng sontak merona merah.

Tubuhnya membeku dengan detak jantung yang berpacu sangat cepat, dirinya mengangguk tanpa menjawab dengan perkataan apapun karena tidak kuat hanya untuk membalas ucapan xichen yang terlihat serius.

Xichen tersenyum damai saat melihat anggukan dari jiangcheng, mengambil satu pasang cincin dan memakaikannya pada jari manis jiangcheng.

Begitu pula dengan jiangcheng yang memasakan pasangan lain pada jari manis xichen, air matanya sontak turun saat melihat pemandangan jari manisnya yang sudah terpasang cincin yang sama dengan yang xichen pakai.

Membuat tangan besar xichen menangkup pipinya dan mengusap air mata jiangcheng dengan pelan, menampilkan senyum yang sangat lembut hingga membuat jiangcheng ikut tersenyum dalam tangisan haru yang tak bisa ia bendung.

"Jangan menangis..dirimu akan semakin lelah jika terus menangis" Ucap xichen dan beralih mengecup kedua kelopak mata sembab jiangcheng dengan lembut.

"Kau..bertingkah aneh seperti kemarin..hanya karena ingin memberikan aku ini?" Tanya jiangcheng, xichen tertawa pelan dan mengangguk. Jiangcheng memukul xichen dengan keras dan menutup wajahnya.

𝚘𝚗𝚎𝚜𝚑𝚘𝚘𝚝 ; 𝚖𝚡𝚝𝚡 (BL) [ON HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang