jangan khawatir ; Hualian

365 32 0
                                    

"Baiklah..saya akan memberikan obat penenang untuk anda, namun saya sarankan untuk mengkonsumsi obat ini jika anda perlukan..karna obat ini tidak baik untuk tubuh anda jika di konsumsi terus-menerus"

Ucap huacheng, menuliskan apa saja yang harus dilakukan oleh pria lain yang duduk di hadapannya. Mengangkat wajahnya dan menatap pria yang hanya terdiam sambil menunduk.

"Ekhem" Xie lian tersentak, dan spontan menatap pria tampan yang sedang menatapnya serius. Pria itu mengulurkan selembar kertas, dengan pelan xie lian mengambil kertas tersebut dan membaca setiap kata yang ditulis dalam kertas tersebut.

"Baiklah..terima kasih, dok" Huacheng mengangguk, menatap wajah xie lian yang kalut. Entah sudah berapa lama ia menangani dan mengobati xie lian. Ia hanya tidak tega melihat xie lian yang terus datang atau menghubunginya dalam kekalutan yang menyerangnya.

"Semuanya baik-baik saja.."

Xie lian mendongak menatap huacheng, mulutnya membentuk senyuman tipis yang membuat huacheng tertegun sejenak. Selama ia bersama xie lian, ia tak pernah melihat senyuman itu.

Setipis kertas, namun mampu membuat dirinya terpana.

"Anda baik sekali dokter...menemani saya selama 3 tahun, menolong saya, bahkan peduli pada saya.."

Huacheng mendengar ucapan itu hanya tertawa dengan pelan dan mengangguk.

"Saya hanya menjalankan tugas sebagai seorang dokter, saya peduli pada semua pasien saya..saya ingin menyelamatkan mereka semua.." Xie lian mengangguk dan menghela nafas lalu berdiri dari duduknya, huacheng menatap pergerakan xie lian dan ikut berdiri.

Xie lian mengulurkan tangannya menatap huacheng, dengan sigap dokter berwajah tampan itu membalas uluran tangan itu. Membentuk sebuat jabat tangan yang berlangsung selama beberapa detik.

"Terima kasih, semoga semuanya akan membaik.." Huacheng mengangguk dan menatap kepergian xie lian setelah pria berwajah cantik itu mengucapkan kata pamit.

Huacheng kembali duduk pada kursinya, menyenderkan tubuhnya dan menatap langit-langit ruangannya.

Sekelebat bayangan tentang senyuman setipis kertas itu kembali terputar didalam otaknya, seakan CD baru yang terputar dengan jelas.

Sangat indah saat terpampang dalam wajah cantik pasiennya itu.

"Kau terlalu cantik dan lembut untuk dunia yang jahat ini...xie lian.."

.

.

.

.

.

.

Huacheng menyeruput sedikit kopi hitam yang baru saja ia buat, beberapa hari berlalu setelah xie lian kembali meminta sarannya sewaktu itu.

Menatap pemandangan kota yang masih sangat gelap untuk beraktifitas, huacheng menikmati ketenangan di pagi yang cerah ini. Diikuti oleh angin tipis yang menerpa kulit putihnya.

'Drrt Drrt'

Huacheng melirik meja kecil disebelahnya, mengambil benda pipih berwarna hitam itu. Dan menatap layar yang menampilkan nama xie lian didalamnya.

Huacheng merasa bingung, menatap layar ponsel itu heran. Namun ia segera menjawab sambungan telfon itu.

"Halo?"

'D-dok..'

Huacheng mengerenyitkan alisnya, semakin bingung sesaat setelah mendengar nada panik dan takut xie lian. Dirinya merasa ada yang tak beres disini.

𝚘𝚗𝚎𝚜𝚑𝚘𝚘𝚝 ; 𝚖𝚡𝚝𝚡 (BL) [ON HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang