JODOHKU OM-OM

[10]

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

Dari raut wajahnya, terlihat jelas Sheren sedang ketakutan. Kedua tangan sudah bergetar hebat saat Albert perlahan mendekati nya dengan tatapan tajam ditambah lagi kedua tangan nya mengepal kuat.

Andy sudah mencoba untuk menahan Albert tapi semua itu seakan sia-sia. Sekarang Albert mengusap pelan pucuk kepala Sheren dengan kedua nya.

Awalnya memang usapan lembut tapi selang beberapa detik Sheren meringis saat Albert justru mencengkram kuat rambutnya.

"BERAPA KALI HARUS AKU KATAKAN!! JANGAN SEBUAT NAMA AILEEN DI HADAPAN KU!!!"

Braakkk...

Perlahan pandangan Sheren mengkabur lalu tak sadarkan diri setelah Albert dengan teganya membenturkan kuat kepala Sheren ke pintu yang terbuat dari kayu itu.

Setelah melihat Sheren yang tidak sadarkan diri itu, Albert langsung melepaskan kedua tangan nya dari kepala Sheren dan seketika itu pula tubuh Sheren jatuh menghantam keras nya lantai.

Albert tersenyum tipis saat melihat keadaan gadis manis nya itu dan saat membalikkan badannya, Albert melihat wajah Andy yang terlihat sangat terkejut itu.

Perlahan Albert mengikutinya apa yang Andy lihat, dan saat melihat Sheren terkapar tidak sadarkan diri membuat Albert langsung mendetil gadis nya itu.

"S..sayang bangun.." ucap Albert sambil menepuk pelan pipi Sheren.

"KENAPA KAU TIDAK MENCOBA MENAHAN KU!!" marah Albert sambil menatap Andy.

"Maaf, tuan. Saya sudah berusaha untuk menyadarkan tuan tapi tuan sama sekali tidak mau mendengarkan ucapan saya." jelas Andy.

"Dasar bodoh." ucap Albert sambil menatap Andy.

"Tapi kali ini justru anda yang bodoh, tuan. Jika saja anda bersedia untuk menemui psikiater mungkin ini semuanya tidak akan terjadi. Nona Sheren hanya ingin tahu siapa Aileen agar hubungan kalian kedepannya bisa lebih jelas lagi tapi anda justru bertindaklah seperti iblis. Anda sudah menyakiti nona Sheren." ucap Andy dengan menekankan kalimat terakhir nya itu.

>>> JODOHKU OM-OM<<<

Albert mengusap lembut pipi gadis yang ia cintai itu dengan penuh kasih sayang. Sekarang Sheren sudah berada di rumah megah Albert walaupun dalam keadaan belum sadarkan diri.

"Maaf sudah menyakiti dirimu, sayang." gumam Albert sambil menatap wajah gadis nya itu.

Albert benar-benar menyesal karena tidak pernah mendengarkan usulan Andy waktu itu. Andai saja ia datang ke psikiater mungkin dirinya tidak akan seperti ini.

Tapi penyesalanku terbesar adalah saat Albert tega menyakiti gadis yang ia cintai menggunakan tanah nya sendiri. Setelah Sheren sadar, Albert akan menceritakan semuanya sesuai dengan keinginan gadis nya itu.

Tapi, apa mungkin Sheren masih ingin mendengar semua itu?

Perlahan Sheren membuka matanya lalu memegang kepalanya yang terasa sangat sakit itu. Setelah sadar sepenuhnya, Sheren langsung turun dari ranjang saat melihat Albert yang berada disampingnya nya.

"Sayang tunggu.." ucap Albert sambil menahan tangan Sheren.

"LEPASIN TANGAN GUE, BANGSAT!!" teriak Sheren sambil menatap Albert.