[28]

15.7K 1.4K 96
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Mata Albert tidak hentinya menatap Sheren yang masih tertidur di dekapan nya. Cuaca yang mendung di pagi hari ditambah lagi angin berembus cukup kencang membuat setiap orang akan memilih untuk dirumah.

Dan itu yang Albert lakukan sekarang, peka itu awalnya ingin ke kantor tapi melihat cuaca dan rajut untuk meninggalkan Sheren membuatnya Albert memilih untuk tetap dirumah.

"Sayang.." gumam Albert pelan sambil mengusap lembut wajah Sheren.

Albert terus mengusap penuh sayang bahkan beberapa kali pria itu mencium kening, pipi bahkan hidung istrinya itu. Sheren yang awalnya tidak terganggu atas apa yang Albert lalukan sekarang justru mendengus kesal.

"Jangan ganggu Daddy! Aku sama baby masih mau tidur." minta Sheren lalu mendekatkan tubuhnya pada Albert agar mendapat kehangatan.

"Baiklah, Mommy." jawab Albert lalu kembali memeluk tubuh Sheren.

Bukannya ikut tidur, Albert justru hanya diam sambil mengusap pucuk kepala Sheren. Semenjak kedatangan Johan beberapa hari lalu, Albert merasa tidak tenang.

Albert tahu betul betapa kejam dan sadis nya Johan, setiap kata yang keluar dari mulutnya akan terjadi jika tidak menuruti apa yang ia minta.

Tapi Albert tidak akan pernah menuruti apa yang Johan minta. Walaupun pria tua itu adalah Daddy nya tapi Albert tidak akan menuruti ucapan pria itu untuk pertama kalinya. Saat memutuskan untuk menikahi Sheren maka saat itu lah, Albert berjanji akan selalu bersama istri nya itu dan hanya maut yang bisa memisahkan.

Satu jam berlalu, Sheren terbangun dan perlahan mencium pipi kanan Albert lalu mengelus nya lembut. Albert yang baru bisa tertidur beberapa menit itu terlihat tidak terganggu sama sekali.

Senyuman manis terukir jelas di wajah Sheren, entahlah jika menatap Albert yang tertidur seperti ini membuat Sheren senyum-senyum sendiri.

Setiap harinya Sheren bisa diam sambil memandangi wajah Albert satu jam lebih. Rasanya memandangi wajah sang suami saat tidur lelap sudah menjadi rutinitas Sheren.

"Kita mandi saja dulu, baby. Biarkan Daddy istirahat dulu." ucap Sheren sambil mengelus perut nya.

Secara perlahan, Sheren turun dari ranjang dan langsung menuju kamar mandi. Setelah dua minggu lebih merasa seperti orang lumpuh, akhirnya Sheren bisa ke kamar mandi dengan kaki nya sendiri.

Dua minggu lebih ia terpaksa digendong oleh Albert jika mau pergi kemana saja. Walaupun terkesan sangat berlebihan tapi entah kenapa Sheren sangat menikmati nya.

Tiga puluh menit berlalu, Sheren keluar dari kamar mandi dengan wajah yang jauh lebih fresh. Sheren menatap Albert yang masih tertidur lalu tersenyum tipis sebelum wanita cantik itu memutuskan untuk keluar dari kamar.

Saat baru keluar dari kamar, Sheren langsung dihadang oleh Andy. Niat hati ingin menuju dapur dan membuat susu terpaksa Sheren urungkan saat Andy memaksa nya untuk kembali ke kamar.

"Biar saya saja yang membuatnya, nyonya." ucap Andy.

"Nyonya? Tumben panggil kek gitu, biasa nya panggil nona." tanya Sheren karena tidak biasa nya Andy memanggilnya dengan sebutan itu.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang