[39]

13.5K 1.3K 67
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Sheren tidak henti nya menatap wajah Albert yang masih tertidur pulas. Setelah suaminya itu menceritakan semuanya, Sheren sedikit merasa sedikit lega. Setidak tdiak akan ada yang mengusik kehidupan beberapa saat ini.

"Daddy bangun." guman Sheren sambil menghirup aroma tubuh Albert.

Namun Albert tidak kunjung bangun dan itu membuat Sheren sedikit kesal. Sheren tidak henti nya berusaha membangunkan sang suami sampai pada akhirnya Albert perlahan membuka matanya dan menatap Sheren dengan tatapan sinis nya.

Plakkkk

Albert memang pipi nya yang terasa perih setelah mendapat satu tamparan dari istrinya itu sementara Sheren justru memilih untuk bangkit dari posisi tidurnya dan bersandar di sandaran ranjang.

"Apa? Mau lagi." tanya Sheren saat Albert menatap nya.

Albert menggeleng kepalanya dan memilih untuk bangkit dan memposisikan tubuhnya tepat di hadapan Sheren. Albert menatap Sheren dengan tatapan yang tidak dapat diartikan sementara Sheren yang sadar Albert menatap nya memilih untuk berpura-pura tidak tahu.

"Sayang, tatap aku." minta Albert sambil meraih tangan istrinya itu.

"Nggak ahh kamu jelek nanti anak aku ikutan jelek juga." jawab Sheren sambil mengusap perut nya.

Sementara Albert terdiam tapi selang beberapa detik, Albert turun dari ranjang dan langsung berlari kecil menuju cermin lalu menatap wajah nya lewat pantulan cermin itu.

"Kulit putih bersih, hidung mancung, alis tebal, mata coklat pekat, bibir tipis tapi enak kata istri." gumam Albert sambil menyentuh bagian tubuh yang ia sebutkan tadi.

Sheren menggelengkan kepalanya setelah mendengar ucapan Albert yang begitu percaya diri.

"Mommy mau ngapain?" tanya Albert saat melihat Sheren yang sedikit kesulitan saat menuju ranjang.

Sheren tidak menjawab sementara Albert langsung mendekati sang istri dan membantu Sheren untuk turun dari ranjang.

Setelah berada di tepi ranjang, Sheren mengalungkan tangannya pada pundak Albert dan Albert secara perlahan membantu Sheren untuk berdiri.

"Makasi Daddy jelek." ucap Sheren lalu melangkah kakinya menuju kamar mandi.

Sementara Albert hanya tersenyum setelah mengatakan kalau dirinya jelek. Padahal banyak wanita di luar sana yang ingin menjadi istri bahkan selingkuhan Albert sekali pun.

Selang lima belas menit, Sheren keluar dari kamar mandi sambil mengusap lembut perut nya dan Albert yang melihat itu langsung menghampiri dan memeluk tubuh mungil istrinya itu.

"Kenapa?" tanya Sheren sambil mengusap lembut bahu Albert.

Albert tidak menjawab, pria tampan itu lebih memilih untuk menuntun Sheren untuk duduk di tepi ranjang. Setelah Sheren duduk, Albert berlutut tepat dihadapan perut buncit Sheren.

"Selamat pagi baby twins nya Daddy." ucap Albert pelan sambil mengusap lembut perut Sheren.

Sheren tidak henti nya tersenyum saat Albert tiada henti berceloteh tidak jelas. Bahkan hampir setengah jam Sheren menatap Albert yang terus mengusap dan mengajak bicara calon anak mereka.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang