HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA
MAKASI
Sarah terlihat mondar-mandir di depan salah satu ruangan rumah sakit. Ingin rasanya Sarah masuk ke ruangan tapi ia sadar rumah sakit ini memiliki aturan.
Selang beberapa menit, pintu itu terbuka dan memperlihatkan dokter dan beberapa suster. Dengan wajah yang terlihat cemas, Sarah mendekat sang dokter dan memberanikan diri untuk menanyakan keadaan anak semata wayangnya itu.
"Bagaimana? Semuanya baik-baik saja kan." tanya Sarah.
"Untuk sekarang baik tapi pasien sempat mengalami kritis. Jika terlambat sedikit saja mungkin pasien tidak dapat diselamatkan dan untung saja peluru nya tidak melukai organ-organ penting." jelas dokter itu.
"Kandungan nya baik-baik saja, kan?" sebagai seorang dokter Sarah dengan bodoh nya bertanya seperti itu setelah sang dokter menjelaskan keadaan anaknya itu.
Dokter paruh baya itu menatap Sarah dengan tatapan yang tidak dapat diartikan..
"Hm mungkin anda salah ruangan nyonya, pasien yang baru saja saya tangani bernama Andy Anthonio."
Sarah tampak terkejut, orang yang menelfon nya meminta untuk datang ke ruangan ini tapi kenapa pasien yang berada di dalam bukan anaknya.
"NYONYA SARAH!"
Sarah yang merasa namanya disebut langsung menatap pria berbadan tegap yang berjalan mendekati dirinya.
"Nona Sheren ada di lantai atas." ucap nya memberitahu.
"Lalu siapa yang berada di ruangan ini?" tanya Sarah yang masih penasaran.
"Di dalam ruangan ini adalah tuan Andy, orang yang ditugaskan oleh tuan Albert untuk menjaga nona Sheren." jawab pria itu sambil menatap Sarah.
"Dan kau siapa?" tanya Sarah.
"Saya Marco, kepala bodyguard yang ditugaskan oleh tuan Albert untuk menjaga rumah."
Mendengar jawaban pria bernama Marco itu membuat Sarah menganggukkan kepalanya dan selang beberapa detik Sarah memilih untuk pergi ke ruangan anak nya.
Sarah mempercepat langkah nya saat mendengar tangisan sang anak dan saat membuka pintu. Hati Sarah sakit saat melihat keadaan sang anak, terlihat sangat kacau.
"B.. bunda hiks.. Al.. ninggalin hiks.." tangis Sheren lalu memeluk erat tubuh sang bunda.
Sarah hanya bisa mengusap lembut pundak Sheren yang sudah bergetar hebat. Selang beberapa menit, Sarah melepas pelukan itu dan memperhatikan tubuh Sheren.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Sarah saat tidak menemukan luka sedikit pun pada tubuh anaknya itu.
Sheren tidak menjawab, wanita itu lebih memilih kembali menangis atas apa yang baru saja terjadi.
"Nona Sheren baik-baik saja." ucap dokter Hana sambil menatap Sarah yang terus memandangi sang anak.
"Bukankah Sheren yang.." ucapan Sarah terhenti akibat dari perkataan dokter Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU OM-OM
Short StoryKetika pria berusia 28 tahun jatuh cinta pada gadis SMA maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Inilah kisah cinta Albert yang berusia 28 tahun dan Sheren yang masih berusia 17 tahun. Akankah kedua nya bisa hidup bersama-sama atau tidak? Entahlah, h...