[48]

21.3K 1.6K 301
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Pagi hari yang cukup cerah membuat seorang pria yang baru menyandang status sebagai seorang Daddy membawa sang anak untuk berjemur.

Dengan setelan jas nya, pria itu melangkah menuju taman yang berada disamping rumah. Walaupun terbilang baru menjadi seorang Daddy tapi pria itu bisa dibuang mahir dalam mengendong sang anak.

Itu terlihat jelas kerena pria tampan itu hanya mengendong sang anak menggunakan satu tangan sedangkan tangan satunya lagi berada di dalam saku celana.

Cupp..

Kecupan singkat itu mendarat tepat di bibir sang anak dan pelakunya tentu sang Daddy.

"Ciuman pertama Arland dan Shena sudah Daddy ambil." ucap nya lalu tersenyum menatap wajah tampan sang putra.

Sementara bayi mungil yang baru berusia dua bulan itu hanya menatap aneh pada sang Daddy. Tidak berselang lama, wanita cantik datang dan menghampiri kedua.

"Mommy dan Shena sudah siap?" tanya nya lembut sambil menatap wanita cantik itu.

"Apa sihh." Sheren terlihat malu-malu saat Albert memanggil nya dengan sebutan Mommy.

Sementara Albert tersenyum manis saat melihat wajah Sheren yang begitu mengemaskan di matanya. Tidak berselang lama, Albert sedikit menarik tubuh sang istri agar lebih deket dengan dirinya.

Cupp..

Kecupan singkat itu mendarat tepat di kening Sheren dan itu membuat Sheren terdiam selama beberapa detik. Walaupun sudah biasa mendapat kecupan singkat dari Albert tapi tetap saja Sheren masih terkesima atas apa yang suaminya itu lakukan.

"Dua wanita cantik Daddy sudah siap ya? Mommy dan Shena sudah siap ya, sayang?" gumam Albert sambil menatap wajah cantik putri kecilnya.

Cupp..

Cupp..

"Ihh kamu kebiasaan yaa cium bibir Shena!" kesal Sheren yang membuat Albert mengehentikan aksinya.

"Kenapa? Shena kan anak aku atau kamu cemburu yaa?" goda Albert sambil menatap  istrinya itu.

"Bukan cemburu tapi kasihan Shena nya.."

"Mommy banyak alasan ya, sayang." ucap Albert sambil terus menatap putri nya itu.

Sheren memilih untuk diam kerena tidak mau membuat keributan dan tidak berselang lama Albert mengeluarkan handphone nya dan langsung menghubungi seseorang.

"Telfon siapa?" tanya Sheren.

"Marco."

Sheren menatap Marco yang baru saja masuk ke dalam rumah setelah Albert menelfon nya tadi.

"Jarak kita dari Marco itu nggak jauh loh." ucap Sheren.

"Iya memang tidak jauh tapi Arland dan Shena tidak boleh mendengar suara keras ataupun teriakan." jelas Albert.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang