[34]

11.4K 1.1K 168
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI


Perlahan Sheren melangkah kaki nya menuju kolam renang setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran bersama Lina. Seminggu berlalu dan semuanya masih terlihat sama.

Sheren yang terus teringan akan sosok Albert karena terlalu banyak kenangan yang pria itu buat dirumah megah ini.

Setelah berada di tepi kolam, Sheren memilih untuk duduk dan membiarkan separuh kaki nya menyentuh dingin nya air kolam.

Cairan bening itu kembali membahasi pipi Sheren yang terlihat tidak gembul lagi. Tidak terdengar jelas saat Sheren menangis tapi air mata nya justru mengalir deras.

"K..kamu jah..at.." lirih Sheren dan kembali hanyut dalam tangisan nya.

Sebenarnya Sarah dan Wahyu sudah membujuk Sheren agar tinggal di rumah mereka tapi Sheren menolak dan lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah suaminya.

Setelah kepergian Albert, Sheren lebih banyak diam. Wanita itu lebih memilih untuk berdiam diri dikamar lalu kembali menangis.

"REN!" teriak seseorang yang membalut Sheren sedikit menoleh ke arah sumber suara.

Setelah melihat siapa yang memanggil namanya, Sheren kembali menatap kolam yang rasanya baru kemarin ia menghabiskan waktu dengan Albert di kolam ini.

"Lo jangan sedih, gue yakin lo bisa dapatin cowok yang lebih baik dari pak Albert." ucap Dio yang membuat Sheren tersenyum sinis.

Sheren hanya bisa diam saat Dio terus saja bicara buruk tentang Albert. Tapi semua itu masih bisa Sheren tahan sampai satu perkataan Dio yang berhasil membuat Sheren menatap tajam pada lelaki itu.

"Gue bisa kok gantiin posisi pak Albert sebagai suami buat lo dan juga papa untuk anak yang lo kandung." ucap Dio dengan santai nya.

Mendengar apa ya baru saja Dio katakan membuat Sheren langsung bangkit dari duduknya. Dio ingin membantu tapi Sheren menepis tangan pemuda itu.

"Lo itu nggak akan bisa gantiin Albert baik jadi suami ataupun Daddy buat anak gue. Lo sama suami gue itu beda jauh jadi tolong sadar diri dikit." ucap Sheren yang berhasil membuat Dio tertunduk malu.

Dio kembali mendongakkan kepalanya saat melihat Sheren pergi begitu saja. Baru beberapa Dio melangkahkan kaki nya untuk menyusul Sheren tiba-tiba saja Marco datang dan langsung menyeret tubuh nya dengan kasar.

"Berani sekali bocah seperti mu ingin menggantikan posisi tuan Albert." sinis Marco setelah melempar tubuh Dio dari kediaman Albert itu.

Dengan amarah yang sudah membeludak, Dio menatap pintu berwarna coklat yang sudah tertutup rapat.

"Lo liat aja nanti." gumam Dio sebelum beranjak pergi dari rumah megah itu.

>>> JODOHKU OM-OM <<<

Sheren menatap matahari yang perlahan menghilang dari jendela kamarnya. Biasanya, setiap sore menjelang malam seperti ini Albert selalu berceloteh pada calon anaknya tapi sekarang tidak ada lagi yang berceloteh sambil mengusap lembut perut Sheren.

"Bantu Mommy untuk melewati ini semua, baby. Daddy sudah pergi meninggalkan Mommy tapi setidaknya ada kamu yang menemani Mommy sekarang." gumam Sheren sambil mengusap perut nya.

Selang lima belas menit, Sheren bangkit dan berjalan pelan menuju lemari pakaian. Saat membuka lemari pakaian, Sheren terdiam saat menghirup aroma tubuh Albert yang melekat pada sang suami.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang