[42]

12.7K 1.5K 392
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Disinilah Sheren berada sekarang, di taman yang yang tidak jauh dari kediaman Albert. Sheren yang masih duduk di kursi roda hanya menatap kosong pada kolam ikan sementara Andy dan Lia memilih untuk memantau Sheren dari jauh. Kedua nya ingin memberi waktu pada Sheren setelah apa yang terjadi beberapa jam lalu.

"Pria tadi itu jahat yaa, baby." ucap Sheren sambil menghapus air mata yang terus saja menetes.

Sheren meringis saat anak-anak nya merespon ucapan nya tadi dengan beberapa tendangan kecil. Sheren berfikir kalau anak-anak nya juga merasakan apa yang ia rasakan sekarang.

Itu terbukti semenjak keluar dari kediaman Albert, anak-anak nya terus bergerak tidak karuan dan Sheren hanya bisa menikmati rasa nyeri itu sendirian.

"Mommy harap kalian bisa tumbuh dengan baik di dalam sana dan untuk masalah yang Mommy hadapi sekarang, kalian tidak perlu khawatir. Mommy akan bertahan demi kalian." ucap Sheren pelan sambil mengusap lembut perut nya.

Tidak terasa sudah satu jam lebih Sheren duduk di tepi kolam ikan bahkan sekarang sudah cukup terik. Andy dan Lia yang sedari tadi menunggu di samping mobil pun memilih untuk mendekati Sheren.

"Kita pulang ya, Ren. Udah mulai panas juga." ajak Lia dan Sheren hanya mengangguki ajakan sahabat nya itu.

Setelah mendapat jawaban, Andy langsung mendorong kursi roda Sheren menuju mobil dan juga membantu Sheren untuk masuk ke dalam mobil.

"Pulang ke rumah Bunda kan, Ren?" tanya Lia saat ketiga nya sudah berada di mobil.

"Jangan ke rumah Bunda. Gue nggak mau bikin repot Bunda sama Papa lagi." jawab Sheren.

"Terus kemana dong?" tanya Lia sambil mencoba untuk berfikir.

"Balik ke rumah Albert.."

"Gue nggak mau balik ke rumah itu lagi. Dia udah usir gue dan nuduh gue yang nggak-nggak jadi gue mau balik ke rumah itu lagi." tegas Sheren.

Lia dan Andy saling tatap setelah mendengar ucapan Sheren tapi tiba-tiba saja handphone Lia berdering dan mau tidak mau Lia mengangkat nya. Tidak sampai satu menit, Lia mematikan sambungan telfon itu dan meminta Andy untuk mengemudikan mobil.

Sepanjang perjalanan, Sheren hanya diam sambil mengelus lembut perut nya. Sementara Andy dan Lia menatap iba pada sosok Sheren sekarang.

Setelah menempuh perjalanan hampir dua puluh menit, mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan sebuah rumah. Saat mobil berhenti, Sheren menatap ke arah rumah minimalis itu dan saat itu pula Gilang keluar dari rumah dan langsung menghampiri nya.

"Langsung masuk aja, lo pasti capek kan?" tanya Gilang yang sudah membuka pintu mobil.

"Ini rumah siapa?" tanya Sheren sambil berusaha berjalan keluar dari mobil.

"Lebih baik nyonya duduk di kursi roda saja." ucap Andy dan Sheren hanya menurut saja.

Perlahan Andy mendorong kursi roda yang Sheren duduki memasuki rumah minimalis ini sementara Gilang dan Lia masih setia berada di luar.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang